Gamalama Meletus Lagi, BPBD Bagikan 10.000 Masker
Kamis, 4 Agustus 2016 - 10:26 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/BNPB
VIVA.co.id
- Gunung Gamalama yang berada di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Rabu pagi, 3 Agustus 2016, kembali mengeluarkan letusan (erupsi). Dampak erupsi itu, abu vulkanik berhembus ke udara setinggi 600 meter, bergerak ke arah tenggara hingga timur. Kota Ternate dan Bandar Udara Sultan Baabullah akhirnya dihujani abu vulkanik.
Sebagai tindak lanjut penanganan abu vulkanik itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara, telah membagikan 10 ribu lembar masker kepada masyarakat. Erupsi rabu pagi itu membuat hampir seluruh kelurahan di Ternate Utara dan Ternate Tengah tertutup abu vulkanik.
Di Bandara Baabullah, pembersihan abu vulkanik dilakukan dengan menyemperot landasan pacu hingga Rabu malam. Petugas mengerahkan beberapa mobil tanki air untuk membersihkan bandara.
"Jika tidak ada erupsi susulan yang lebih besar di Gunung Gamalama kemungkinan pada Kamis pagi (4 Agustus 2016), Bandara Babullah sudah dibuka dan beroperasi kembali," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Kamis, 4 Agustus 2016.
Baca Juga :
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Gamalama, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, pada Rabu kemarin, selama pukul 12.00-18.00 WIB, aktivitas vulkanik masih labil dan fluktuatif.
Terjadi satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo maksimum 49 mm dan lama gempa 50,10 detik. Satu kali gempa hembusan dengan amplitudo maksimum 6 mm, dan lama gempa 10,66 detik. Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0.5 – 2 mm, dominan 1.5 mm.
Pengamatan secara visual teramati asap berwarna kelabu tebal dengan ketinggian 300 – 800 m ke arah timur sampai selatan. Status masih tetap Waspada (level II).
"Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius 1,5 kilometer. Kondisi masyarakat berjalan dengan normal," jelas Sutopo.
Di tempat lain, aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Provinsi Jawa Timur juga masih labil. Pengamatan secara visual pada Rabu asap kawah teramati putih kelabu kecoklatan tipis-tebal, tekanan lemah-sedang, tinggi asap berkisar 50-800 meter dari puncak kawah ke arah barat laut-timur.
"Terdengar suara gemuruh lemah-kuat. Pintu-pintu dan kaca di pos PGA bergetar. Secara seismik tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5 hingga 16 mm, dominan pada 3 mm," lanjut dia.
Dalam status waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 kilometer dari kawah.
(ren)