Ketidakadilan bagi Osmane, Terpidana Mati Yang Dieksekusi
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Jenazah terpidana hukuman mati yang sudah dieksekusi, Gajetan Acena Seck Osmane tiba di Rumah Duka Rumah Sakit Saint Carolus, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat 29 Juli 2016. Jenazah Seck Osmane tiba sekitar pukul 11.00 WIB yang dibawa dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Pendamping rohani Seck Osmane, Rina mengatakan, jenazah Seck Osmane akan dimakamkan di negaranya, Nigeria, Afrika. Hal tersebut sebagaimana pesan terakhir dari Osmane sebelum dieksekusi mati.
"Beliau berpesan untuk dimakamkan di negaranya di Nigeria," kata Rina di Rumah Duka RS St Carolus, Salemba Jakarta Pusat, Jumat 29 Juli 2016.
Ia mengatakan, rencananya, jenazah Seck Osmane akan dibawa ke Nigeria pada Senin malam. Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, sejumlah keluarga dan kerabat satu per satu kini mendatangi ruang Bernadet di Rumah Duka RS St Carolus.
"Dia menyampaikan permohonan maaf pada negara ini dan negara dia, Nigeria. Untuk proses persemayaman di sini nanti kami akan bicarakan dengan keluarga," kata dia lagi.
Rina mengatakan, sebelum dieksekusi mati, Osmane bercerita bahwa dirinya merasakan banyak ketidakadilan terjadi dalam proses hukum. Bahkan pria tersebut menyesalkan belum diberikan kesempatan mengajukan grasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya sebagai pendamping rohani Osmane sedikit mempertanyakan, kenapa 14 yang diisolasi hanya empat yang dieksekusi mati. Ini tidak ada notifikasi (pemberitahuan) juga," kata dia.