Satgas Tinombala Tertembak Polisi, Panglima TNI Anggap Gugur

Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Sumber :
  • VIVA.co.id/Puspen TNI

VIVA.co.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menilai tewasnya anggota Satgas Tinombala Serda Muhammad Ilman sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa.

"Serda Ilman sedang melaksanakan tugas dalam operasi Tinombala. Gugur adalah idaman prajurit TNI termasuk saya, karena gugur adalah meninggal syahid untuk agama, bangsa dan negara," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Kantor Kemenkopolhukam dalam keterangan tertulisnya, Kamis 28 Juli 2016.

Sejauh ini, pihaknya masih melakukan investigasi mendalam terkait terjadinya insiden tertembaknya anggota Satgas Tinombala tersebut dengan anggota lainnya. "Saat ini tim investigasi sedang mencari data dengan objektif untuk mengetahui salahnya dimana dan dianalisa, agar ini tidak boleh terjadi lagi. Lanjutkan kebersamaa untuk kejar sisa-sisa dari teroris kelompok Santoso," kata Gatot.

Sebelumnya, pada Selasa lalu, 26 Juli 2016, terjadi kesalahpahaman antara anggota tim sekat Brimob dengan tim Satgas Tinombala di Desa Towu Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Insiden itu terjadi berawal ketika Tim Satu Satgas Tinombala mendapat informasi ada dugaan penimbunan senjata di salah satu gua, tidak jauh dari pemukiman warga di Desa Towu. Tim lantas melakukan penelusuran ke lokasi. Namun, saat berada di dekat gua, tim ini disergap aparat Brimob yang juga mendapat laporan ada orang bersenjata sedang berada di perbukitan.
 
Anggota Brimob ini langsung mendatangi lokasi itu. Mereka memergoki sejumlah orang bersenjata sedang berada tidak jauh dari sebuah gua itu. Sempat terjadi kontak senjata antara anggota Brimob dan kelompok tersebut, yang diduga sisa kelompok Santoso. Beberapa saat kemudian satu orang dari kelompok itu tertembak, sementara empat orang lainya dapat disergap.
 
Setelah aksi penyergapan dilakukan, baru diketahui ternyata kelompok  itu adalah anggota Tim Satu Satgas Tinombala. Satgas itu terdiri dari anggota intelijen dari Sandi Yudha Kopassus dan intelijen dari Korem 132 Tadulako. Saat itu diketahui yang terkena tembakan di bagian kepala adalah Sersan Dua (Serda) Muhammad Ilman, anggota intelijen Korem 132 Tadulako.