Polisi Diduga Pemutilasi Anggota DPRD Lampung Ditangkap
- ANTARA/Joko Sulistyo
VIVA.co.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung mengungkap kasus pembunuhan dengan cara mutilasi terhadap anggota DPRD Bandar Lampung, M Pansor. Polisi menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Informasi yang didapat VIVA.co.id, satu orang terduga yang ditangkap adalah anggota polisi berinisial MA berpangkat brigadir. MA diketahui bertugas di Polresta Bandar Lampung. Polisi menangkap MA yang sedang berada di rumahnya.
Selain MA, polisi juga menangkap satu terduga lain berinisial TA, warga Aceh yang bekerja di salah satu warung di daerah Way Halim.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai penangkapan dua orang ini, Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin belum mau memberikan penjelasan. Ike mengutarakan, penyidik masih mencocokkan data-data yang sudah didapat dari hasil penyelidikan.
"Ini lagi dipercepat (pengumpulan) data untuk dicocokan," ujar Ike saat diwawancarai wartawan di Mapolda Lampung, Rabu siang, 27 Juli 2016.
Ike juga tidak bersedia memberi penjelasan terkait data apa yang dimaksud. Jika memang ada kecocokan data, baru bisa dipastikan siapa pelakunya.
"Datanya sedang dicocokkan dulu. Data ini, sama data ini,” ujar Ike.
Saat ini, anggota polisi berinisial MA itu masih menjalani pemeriksaan di Subdit III Jatanras Polda Lampung. Dari pantuan, Direktur Kriminal Umum Polda Lampung, Kombes Zarialdi, tampak bersama penyidik tiba di Mapolda Lampung menggunakan helikopter. Tampak salah seorang penyidik membawa kardus yang diduga kuat berisi barang bukti terkait kasus pembunuhan ini.
Saat ditanya, Zarialdi mengaku dirinya baru tiba dari Palembang, namun saat ditanya soal kasus ini, dia mengaku tidak melakukan koordinasi terkait kematian Pansor, anggota DPRD Bandar Lampung yang tewas dimutilasi di Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.
Zarialdi mengaku ke Sumsel untuk berkunjung ke rumah kerabatnya, dan kardus yang dibawa oleh penyidiknya tersebut hanya oleh-oleh dari Palembang berupa empek-empek.
"Saya hanya parkir heli saja di Polda Sumsel, usai itu saya ke rumah kerabat saya di Palembang. Kardus itu isinya empek-empek oleh-oleh dari palembang," ujar Zarialdi. (ase)