Menhan: Tunjukkan Ayat dan Hadis Bom Bunuh Diri Masuk Surga
Rabu, 27 Juli 2016 - 09:33 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menantang kelompok tertentu yang mengajarkan paham kalau melakukan aksi bom bunuh diri akan masuk surga.
Doktrin seperti ini, sering dilakukan oleh kelompok terorisme untuk mendoktrin seseorang agar melakukam bom bunuh diri, atau yang biasa menggunakan istilah pengantin. Mereka didoktrin bahwa melakukan bom bunuh diri akan masuk surga.
"Coba diskusikan mana ayat mana hadis yang menyatakan bunuh diri masuk surga, buktikan dulu," kata Ryamizard, usai silaturahim dengan para ulama peserta Konferensi Ulama Internasional (46 Negara) dan Ulama Thoriqoh Nasional dengan tema Bela Negara, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 26 Juli 2016.
Ryamizard menjelaskan, dalam hal pemahaman seperti itu maka tugas yang paling utama adalah melakukan penyadaran. Bahwa ajaran seperti itu tidak benar.
Ia sendiri mengaku sudah mengelilingi beberapa wilayah seperti, Sulawesi hingga Sumatera. Tujuannya, agar semua kepala daerah bisa turut menyadarkan kalau paham-paham seperti itu tidak benar.
"Kemarin Sulawesi sudah, Palembang (Sumatera Selatan) sudah, kemudian akan seluruh-seluruh nanti ke tigkat RT RW harus tahu itu bagaimana cara menyadarkan," kata Ryamizard.
Untuk itu, peran ulama juga diharapkan bisa berjalan maksimal. Menurutnya, ulama punya peran penting bersama pemerintah agar paham-paham terorisme ini tidak berkembang.
Sehingga, ulama diharapkan kalau perbuatan-perbuatan seperti bom bunuh diri tadi, tidak sesuai dengan Alquran dan hadis.
"Ulama dan umaroh (pemerintah) itu harus kerja sama. Bagian ulama yang mana, bagian umaroh yang mana, karena harus kerja sama," katanya.
Untuk itu, penyadaran menurutnya, perlu dilakukan terus menerus. Termasuk proses diskusi, apakah benar paham kelompok tertentu yang mengajarkan bom bunuh diri itu masuk surga.
"Kalau tidak bisa buktikan ya salah lah, kembalilah ke jalan yang benar," katanya.
Baca Juga :
Doktrin seperti ini, sering dilakukan oleh kelompok terorisme untuk mendoktrin seseorang agar melakukam bom bunuh diri, atau yang biasa menggunakan istilah pengantin. Mereka didoktrin bahwa melakukan bom bunuh diri akan masuk surga.
"Coba diskusikan mana ayat mana hadis yang menyatakan bunuh diri masuk surga, buktikan dulu," kata Ryamizard, usai silaturahim dengan para ulama peserta Konferensi Ulama Internasional (46 Negara) dan Ulama Thoriqoh Nasional dengan tema Bela Negara, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 26 Juli 2016.
Ryamizard menjelaskan, dalam hal pemahaman seperti itu maka tugas yang paling utama adalah melakukan penyadaran. Bahwa ajaran seperti itu tidak benar.
Ia sendiri mengaku sudah mengelilingi beberapa wilayah seperti, Sulawesi hingga Sumatera. Tujuannya, agar semua kepala daerah bisa turut menyadarkan kalau paham-paham seperti itu tidak benar.
"Kemarin Sulawesi sudah, Palembang (Sumatera Selatan) sudah, kemudian akan seluruh-seluruh nanti ke tigkat RT RW harus tahu itu bagaimana cara menyadarkan," kata Ryamizard.
Untuk itu, peran ulama juga diharapkan bisa berjalan maksimal. Menurutnya, ulama punya peran penting bersama pemerintah agar paham-paham terorisme ini tidak berkembang.
Sehingga, ulama diharapkan kalau perbuatan-perbuatan seperti bom bunuh diri tadi, tidak sesuai dengan Alquran dan hadis.
"Ulama dan umaroh (pemerintah) itu harus kerja sama. Bagian ulama yang mana, bagian umaroh yang mana, karena harus kerja sama," katanya.
Untuk itu, penyadaran menurutnya, perlu dilakukan terus menerus. Termasuk proses diskusi, apakah benar paham kelompok tertentu yang mengajarkan bom bunuh diri itu masuk surga.
"Kalau tidak bisa buktikan ya salah lah, kembalilah ke jalan yang benar," katanya.