Mutasi Polri Era Tito Karnavian Dinilai Masih Gaya Lama

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Indonesia Police Watch (IPW) mengharapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa segera melakukan reformasi di jajaran Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. Agar delapan program percepatan reformasi yang pernah dinyatakan Tito bisa terlaksana.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, menilai bahwa mutasi pertama di era kepemimpinan Tito masih menunjukkan gaya kepemimpinan yang lama sehingga dinilai tak sesuai dengan semangat perubahan.

"Padahal banyak pihak yang berharap Tito bisa segera membawa perubahan besar di Polri," kata Neta dalam keterangannya, Sabtu 23 Juli 2016.

Ia menilai proses mutasi tersebut masih diwarnai semangat suka atau tidak suka, serta kedekatan dengan pihak tertentu. Sehingga, menurutnya, para perwira terbaik yang tidak memiliki kedekatan dibiarkan terpuruk tanpa harapan mendapat posisi yang jelas.

"Sementara ada perwira, karena kedekatan dengan elite, baru dua bulan dimutasi, lalu kembali dimutasi," ujarnya.

Neta menegaskan, di era Kapolri Timur Pradopo, jabatan tertentu seperti Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum), Kapolres Kota dan Kapolres Kota Besar hanya boleh diisi oleh perwira yang telah lulus seleksi di sekolah perwira tinggi atau sespati.

Namun nyatanya, lanjut dia, perwira yang tak ikut seleksi sespati bisa menjabat posisi tinggi.

"Sepertinya ada kemunduran dan sangat jauh dari semangat perubahan," ujarnya menambahkan.

IPW, kata dia, berharap Tito mencermati hal itu dengan cara melakukan reformasi total di jajaran Deputi SDM Polri agar sistem assessment yang sudah dibangun Polri sejak 10 tahun lalu bisa berjalan efektif dan hanya perwira terbaik yang bisa menempati posisi strategis.

"Sebab poin ketiga dalam fit and proper test Tito di DPR adalah mewujudkan pemberdayaan kualitas SDM Polri yang profesional dan kompeten serta menjunjung tinggi HAM. Janji ini yang ditunggu publik dan harus segera diwujudkan Tito. Jika proses mutasinya belum menunjukkan perubahan yang signifikan tentunya harapan itu akan sulit terwujud," ujarnya.

(Laporan: Yunisa Herawati)