DPR: Tewasnya Santoso Jadi 'Tantangan' bagi Komjen Suhardi

Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, menilai tewasnya gembong teroris Santoso oleh Satgas Tinombala menjadi tantangan besar bagi pemimpin baru Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Dia baru dilantik hari ini oleh Presiden Joko Widodo.

“Ini adalah pekerjaan rumah berat bagi Suhardi sebagai Kepala BNPT ke depan. Perlu langkah strategis dalam mengantisipasi munculnya kemarahan dan teror dari loyalis Santoso akibat tewasnya sejumlah anggota kelompoknya,” kata Nasir di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 20 Juli 2016.

Menurutnya, Suhardi bisa bekerja cerdas dengan memantapkan program dan kinerja BNPT meski tak memiliki yang kuat untuk melakukan pemberantasan terorisme.

"Sebagai mitra komisi III DPR RI, BNPT akan selalu kami awasi terutama langkah strategis lainnya yg akan diambil pasca tewasnya pimpinan kelompok teroris Santoso ini," kata Nasir.

Meskipun pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur itu telah tewas, kewaspadaan dan penanganan tindak pidana terorisme oleh aparat penegak hukum tidak boleh lengah.

Santoso alias Abu Wardah tewas ditembak mati pasukan gabungan TNI dan Polri dalam Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah pada Senin 18 Juli 2016. Santoso tewas bersama seorang asistennya.

(ren)