Menkes Dukung Kepala Baru BPOM Tanggulangi Vaksin Palsu

Logo Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Sumber :

VIVA.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hari ini, Rabu, 20 Juli 2016 memiliki pemimpin baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Penny Kusumastuti Lukito sebagai Kepala BPOM di Istana Negara.

Pelantikan Penny tersebut juga mendapat lampu hijau dari Menteri Kesehatan RI, Nila F.Moeloek. Nila yang ditemui sebelum peluncuran Aplikasi e-riset di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan menyampaikan dukungannya

"Suatu pilihan (pelantikan), yang memutuskan Presiden. Saya rasa kita harus back up. Saya kira dengan suasana baru dan masalah vaksin, kita harus perbaiki," ujar Nila kepada media massa, Rabu 19 Juli 2016.

Terkait Komisi IX DPR, yang meminta untuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit untuk direvisi, Menkes merasa senang akan usulan yang diajukan oleh Komisi yang diketuai Dede Yusuf.

"Memang seolah ada keterbatasan Badan POM. Tupoksi BPOM itu memeriksa dari produsen pre-market, tapi kalau sudah masuk rumah sakit atau fasilitas kesehatan, itu kefarmasian yang harus dijaga rumah sakit, jadi itu ranahnya Kemenkes, mereka merasa tidak bisa masuk."

Menkes juga sama sekali tidak keberatan bila BPOM dilibatkan dalam lingkup kefarmasian."Kalau mereka mau ikut, kita senang saja, jadi artinya kita sama-sama. Kalau merasa lahannya kurang, kita tambahkan tidak masalah,” ujar dia.

(ren)