Pulau 'Emas', Tempat di Indonesia Jika Ingin Berumur Panjang

Mensos Khofifah bertemu para perempuan di Pulau Giliyang
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal

VIVA.co.id – Setiap daerah memiliki penanda status sosial. Begitu pula di Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Salah satu penanda status sosial di pulau yang oksigennya dikenal terbaik kedua di dunia itu ada pada para perempuannya. Mereka biasa memperlihatkan emas melekat di badan.

Kepemilikan emas bagi warga Pulau Giliyang selalu diperlihatkan ke khalayak. Tak heran, banyak di antara kaum hawa di pulau mungil itu mengenakan emas saat beraktivitas sehari- hari. Muda atau tua, banyak di antara mereka yang mengalungkan emas besar-besar di leher atau mengungkungi lengan dengan satu sampai lima gelang emas.

Sebetulnya, kebiasaan “memamerkan” emas adalah tradisi di seluruh daerah di Pulau Madura. Namun kini, hal itu bisa dilihat di beberapa kampung atau desa tertentu saja. Di Giliyang, tradisi itu masih bertahan hingga sekarang. Mereka seolah berlomba memiliki rantai kalung emas paling besar menggantung di leher untuk dianggap paling terpandang. 

Bagi orang luar Giliyang, kebiasaan itu mungkin dianggap tidak wajar.  Kebiasaan memamerkan emas oleh wanita Giliyang itu juga membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terheran-heran. 

"Ini Toko Madinah (nama toko emas), kok, bisa pindah ke sini," kata Khofifah sambil memegang gelang-gelang emas yang melingkari lengan seorang perempuan Giliyang di Giliyang, Jawa Timur, Senin 18 Juli 2016

"Saya lihat di sini banyak sekali yang pakai gelang emas, kalungnya emas, penanda bawa warga Giliyang sejahtera," kata dia lagi saat memberikan sambutan pada Hari Lanjut Usia (lansia).

Di luar soal emas, Khofifah menyinggung Giliyang bisa menjadi rujukan bagi lansia. di pulau tersebut, kualitas oksigennya yang tinggi sehingga menjadi salah satu faktor bahwa warga setempat bisa hidup lebih lama. 

"Mencari warga berusia di atas seratus tahun tidak mudah. Tapi di Giliyang ada 157 orang yang berusia di atas seratus tahun," kata Khofifah.