Polisi: Banyak Warga Papua ke Yogya Berniat Makar

Aksi unjuk rasa mahasiswa Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Maraknya pesan berantai di media sosial terkait dengan tindakan polisi melarang pemberian bantuan makanan kepada pengunjuk rasa di asrama Papua, dan juga adanya tindakan represif dari anggota kepolisian, dinilai merupakan berita sesat alias hoax.

"Broadcast tersebut berita yang sesat dan dibesar-besarkan," kata Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, di Yogyakarta, Jawa Tengah, Minggu, 17 Juli 2016.

Menurutnya, hingga kini pihak kepolisian yang berjaga memperbolehkan adanya bantuan makanan terhadap mereka. Polisi sendiri, kata Anny, juga telah mengimbau para pengunjuk rasa untuk keluar dari asrama karena kegiatan mereka dinilai tidak mengantongi izin polisi dan diminta untuk pulang ke tempat tinggal masing-masing.

"Karena banyak juga warga Papua yang datang dari Semarang, Salatiga, Solo, dan bukan hanya dari Yogya saja," kata Anny.

Anny menyatakan, Kepolisian Daerah DIY akan melakukan tindakan tegas terhadap segala bentuk upaya makar yang dilakukan berbagai pihak.

"Kami tidak pandang bulu terhadap segala bentuk kegiatan upaya makar dan memang aksi dari sejumlah mahasiswa Papua sejak dua hari lalu memang ada upaya tindakan makar," ujar Anny.

Karena adanya upaya makar tersebut, kata Anny, pihak kepolisian melakukan penebalan pasukan pada Jumat, 15 Juli 2016, untuk menjaga keamanan di Asrama Mahasiswa Papua yang jelas-jelas akan turun ke jalan dengan nyata-nyata berbuat makar dengan ditandai membawa simbol-simbol Organisasi Papua Merdeka (OPM).

"Selaku kepolisan negara kami konsisten mengawal keutuhan NKRI. Sekali lagi, ini adalah tindakan dari OPM," Anny menegaskan.

Atas dasar itulah kepolisian kemudian menahan aktivitas pada aktivis OPM yang ada di asrama untuk tidak keluar melaksanakan aksi demonstrasi ke titik nol kilometer.

"Memang dari kemarin kepolisian juga tidak memberikan izin bagi mereka mengadakan aksi tersebut. Ini juga dilakukan agar kejadian tidak meluas, terlebih sejumlah ormas-ormas juga menentang aksi mereka dan sudah berjaga-jaga di sejumlah titik," katanya.

Saat ini, lanjut Kabid Humas, situasi di sekitar asrama sudah kondusif. Pengurangan personel pasukan juga sudah dilakukan sejak kemarin sore.

"Pasukan sudah kami kurangi saat ini, hanya pemantauan saja untuk menjaga kejadian terulang. Kami pastikan kalau Yogya aman dan kondusif. Silakan masyarakat untuk beraktivitas seperti biasa," ucapnya. (ase)