Bocah Penderita Kanker Akhirnya Dirujuk ke RS Fatmawati

Yuniar Triandini (9), warga Sawangan, Depok, penderita tumor ganas.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan

VIVA.co.id – Yuniar Triandini (9 tahun), bocah perempuan penderita tumor ganas (kanker), akhirnya mendapat perhatian serius Pemerintah Kota Depok. Bocah malang itu kini telah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, yang mengaku sangat prihatin dengan kondisi anak yang akrab disapa Andini.

Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati, kata Pradi, Andini sempat mendapat penanganan pertama di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Namun karena keterbatasan fasilitas maka ia pun dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati.  

“Sempat dirawat di RSUD (Depok) untuk mengurangi nyeri. Tapi, untuk terapi kankernya Andini dirujuk ke RS Fatmawati,” kata Pradi kepada VIVA.co.id, Minggu, 17 Juli 2016.

Penanganan Andini, lanjut Pradi, harus disegerakan agar tidak terjadi infeksi yang semakin parah. “Ini sedang persiapan untuk kemoterapi ketiga di RS Fatmawati,” katanya.

Terkait anggaran, Pradi mengaku Andini telah dikutsertakan Program BPJS Kesehatan dan itu telah diprioritaskan Pemkot Depok. “Kami ingin yang terbaik untuk Andini. Ini tentu akan menjadi perhatian kami. Dan kami minta doa untuk kesembuhannya," kata dia.

Selain itu, politikus Gerindra ini menambahkan, pihaknya juga akan memberikan bantuan berupa uang tunai pada pihak keluarga Andini.

“Dari partai juga kami sudah berkoordinasi. Insya Allah (bantuan uang tunai) bisa sedikit meringankan beban keluarga yang membutuhkan,” ucap Pradi.

Kronologi

Seperti diketahui, akibat tumor ganas yang dideritanya, Andini hanya bisa menangis menahan perih yang di rasa di sekujur tubuh dan wajah.

Kala ditemui di rumahnya di Kampung Bedahan RT 5/6 Sawangan, Depok, Jawa Barat, sebelum dirujuk ke rumah sakit, Andini hanya terbaring lemas di selembar kasur yang ada di ruang tengah rumahnya.

Ia sempat tidak mendapat perawatan medis karena masalah ekonomi. Maklum saja, Wahyudi, sang ayah, hanya bekerja sebagai petugas satuan pengamanan sebuah kompleks rumah yang gajinya pas-pasan.

Sejak dua tahun terakhir Andini menderita tumor ganas. “Awalnya timbul benjolan. Ternyata pas kami periksa ke Puskesmas anak saya kena tumor ganas. Saya sangat bingung dan hanya bisa berdoa,” kata Wahyudi, menitikkan air mata.

Ia juga menyampaikan anak perempuannya ini sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Fatmawati pada Agustus 2015. Biaya operasi tersebut didapatnya dari sejumlah donatur setelah dia mengirim pesan berantai melalui jaringan WhatsApp (WA).

“Tapi, tumor ganas itu masih ada dan terus membesar. Untuk biaya operasi pertama saja tahun lalu mencapai Rp125 juta. Setelah muncul lagi, menurut dokter di RS Fatmawati, anak saya harus dioperasi lagi,” keluhnya.

Sekarang benjolan besarnya sudah menyebar di beberapa bagian tubuh seperti pipi, leher, dan punggung leher belakang.

Bahkan, benjolan yang berada di pipi mengganggu penghilatan mata kirinya. Saat ini Andini telah mendapat perawatan medis total. Dalam waktu dekat bocah malang itu bakal menjalani operasi kali kedua. (ase)