Mabes Polri: Bom di Solo Tidak Menargetkan Jokowi
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menepis kecurigaan sebagian kalangan yang menyebut serangan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta itu menargetkan Presiden Joko Widodo. Seperti diketahui, Presiden memang dijadwalkan berkunjung dan berlebaran di Surakarta atau lebih populer dikenal Solo.
Polri menyatakan, Presiden memang diagendakan pulang kampung ke Solo setelah kunjungan kerja di Padang, Sumatera Barat, pada Selasa, 5 Juli 2016. Tetapi tidak ada indikasi serangan bom itu menyasar Jokowi. Dugaan kuatnya, pelaku memang menargetkan aparat Kepolisian.
“Mereka menargetkan aparat Kepolisian … (karena) selama ini polisi dianggap penyebab, penghalang, tujuan yang ingin mereka capai,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa.
“Kepala Negara sudah ada jadwal rutin, yang sudah ditetapkan. Sasarannya, salah satunya adalah Polri dan itu kita buktikan hari ini. Dapat diperkirakan tidak terkait dengan kunjungan Bapak Presiden,” ujar Rianto menambahkan.
Dia menjelaskan, kelompok teroris sekarang memang meluaskan sasaran teror mereka, tidak hanya objek-objek tertentu yang dianggap aset atau simbol asing, tetapi juga aparat penegak hukum, terutama Polisi. Dia mencontohkan serangan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016. Sasaran utamanya juga sama, yakni aparat Kepolisian.
Dihubungi terpisah, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo memastikan agenda mudik Presiden tidak dibatalkan. Kota Surakarta dipastikan sudah aman dan kondusif serta tidak terganggu serangan bom itu. “Pak Jokowi saja tetap pulang ke Solo,” katanya dalam perbincangan dengan tvOne.