Cuaca Tak Menentu, Pemudik Harus Lebih Hati-hati

Sejumlah kendaraan melintasi Jalan Kaligawe yang tergenang banjir di Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/7/2016). Banjir akibat hujan lebat sejak Sabtu (2/7/2016) malam hingga Minggu dini hari.
Sumber :
  • ANTARA/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id - Cuaca buruk membayangi para pemudik, bahkan longsor dan banjir terjadi di beberapa wilayah dan mengadang perjalanan pemudik. Situasi tersebut membuat pemudik dan pemerintah daerah siaga diminta untuk lebih berhati-hati.

"Sebagai upaya antisipasi saya berharap semua  pihak agar mengikuti update cuaca dari BMKG, untuk deteksi dini potensi terjadinya bencana," kata anggota Komisi V DPR, Nizar Zahro, saat dihubungi, Senin, 4 Juli 2016.

Kepada pemerintah daerah, terutama yang menjadi jalur mudik, Nizar juga meminta untuk meningkatkan kesiagaan, sehingga bisa menyiapkan berbagai strategi bila terjadi bencana.

"Pemantauan cuaca harus dilakukan secara periodik dan segera dilakukan koordinasi," tegasnya.

Nizar mengingatkan bahwa bagaimanapun juga persoalan bencana harus bisa diantisipasi sejak dini dan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mengaku telah menyampaikan hak tersebut kepada Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Badan SAR Nasional (Basarnas).

Saat mudik, politikus Partai Gerindra itu mengaku sempat terhambat oleh banjir di jalan nasional Probolinggo-Surabaya pada 1 Juli lalu. Dari informasi yang dikumpulkannya, banjir itu bukan yang pertama.

"Sudah langganan dalam enam bulan saja sudah dua kali kejadian. Pada bulan Februari bahkan ada dua korban meninggal," tuturnya.

Akibat banjir di jalan nasional tersebut kemacetan sempat mengular hingga 14 kilometer.

"Kita minta pemerintah daerah siaga dan pemudik waspada karena bencana bisa terjadi di mana saja, apalagi cuaca sedang tidak menentu," katanya.