Kesadaran Pengemudi Pengaruhi Risiko Kecelakaan

Bus Rukun Sayur kecelakaan di Tol Cipali pada 14 Juli 2015
Sumber :

VIVA.co.id – Korps Lalu Lintas Kepolisian RI mengungkapkan beberapa alasan masih terjadinya kecelakaan pada mudik Lebaran tahun ini. Umumnya, kecelakaan terjadi karena dipengaruhi faktor sikap dan kesadaran pengemudi dalam mengendarai kendaraan.

"Attitude (perilaku) pengemudi yang masih suka nyelip-nyelip. Sebenarnya itu membahayakan mereka sendiri," kata petugas Korlantas Polri, AKP Nurasih Romadloni, saat ditemui VIVA.co.id di Pusat Posko Lebaran Kementerian Perhubungan Jakarta, Minggu, 3 Juli 2016.

Pada perjalanan jauh, masih ditemukan pengemudi yang memacu laju kendaraan dengan kecepatan tinggi. Padahal, pada kecepatan tinggi itu, risiko kecelakaan menjadi lebih besar. 

"Kalau dengan kecepatan rendah saat berpapasan dapat senggolan, tapi mungkin tidak akan berakibat kecelakaan. Beda kalau pengemudi mengendara dengan kecepatan tinggi saat berpapasan dengan kendaraan lain sangat memungkinkan untuk memicu kecelakaan," ungkapnya.

Faktor lain adalah keinginan untuk segera sampai tujuan, sehingga mendorong keberanian pengmudi untuk menyalip pengendara lain dan mengabaikan keselamatan diri maupun orang lain. Oleh karena itu, Nurasih berpesan, agar pengendara selalu mengontrol kecepatan, dan memahami pentingnya toleransi terhadap sesama pengguna jalan.

Menurut Nurasih, paling rentan terhadap kecelakaan adalah sepeda motor, karena stabilitas posisi yang mudah oleng. Selain itu, kondisi pengemudi sepeda motor lebih rentan dengan pengaruh cuaca dibanding pengemudi mobil atau bus, sehingga stamina dan kesigapan dalam menghadapi situasi jalanan lebih mudah goyah sehingga risiko kecelakaan pun lebih besar.