Pemudik Nekat Menginap di Pelabuhan Demi ke Kampung Halaman
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA.co.id – Ratusan calon penumpang KM Binaiya tujuan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang, Jawa Tengah, rela bermalam di terminal penumpang Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah. Selain dikarenakan para pemudik ini berasal dari daerah yang jauh, para pemudik ini khawatir tidak akan kebagian tempat di dalam kapal.
Ramainya calon penumpang ini terlihat sejak Rabu 29 Juni 2016. Pelabuhan pun disesaki oleh para pemudik yang hendak berangkat pada Rabu 30 Juni 2016. "Rumah saya jauh, jadi saya dan keluarga harus berangkat sehari sebelumnya. Kami juga khawatir tidak kebagian tempat lagi nanti," kata Waginem, warga asal Jawa Tengah.
Penumpang lainnya, Gendut Triyono, juga mengaku terpaksa menginap di pelabuhan agar bisa kebagian tempat di dalam kapal. Bahkan, pria asli Wonosobo Jawa Tengah ini juga mengaku terpaksa membeli tiket mahal seharga Rp700 ribu di tempat tinggalnya di Kecamatan Parenggean Kalimantan tengah.
"Harga tiket Pelni cuma Rp250 ribu sebenarnya, tapi mau bagaimana yang penting bisa mudik," kata Gendut.
Tak Layak Jalan
Sementara itu, di Pulau Sumatera – tepatnya di Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan – sejumlah penyedia kendaraan angkutan mudik lebaran tertangkap tangan memaksakan kendaraan mereka yang tidak layak jalan.
Dari pemeriksaan petugas, ternyata banyak bus yang tidak memiliki uji KIR, penggunaan ban vulaknisir, tidak ada perlengkapan keamanan seperti tabung pemadam dan palu pemecah kaca.
"Sudah kami data semua dan tidak boleh ada yang jalan. Semua kendaraannya disetop. Kalau tetap memaksa akan diberikan sanksi tegas," kata Kapolres Kota Pagar Alam, AKBP Pambudi, Rabu 30 Juni 2016.
Ia juga memastikan, pemeriksaan terhadap angkutan darat ini akan terus berlangsung hingga arus balik lebaran 2016. "Ini demi keamanan bersama. Biar tidak terjadi ha-hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Didi Syachwani/Irwansyah
(ren)