Pesawat Tempur dan Kapal Selam Akan Ditempatkan di Natuna

Presiden Jokowi di atas KRI Imam Bonjol dalam kunjungannya ke Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 23 Juni 2016. Kedatangan Presiden ini sebagai jawaban atas sikap China yang sengaja menerobos kedaulatan Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sekretariat Kabinet

VIVA.co.id – Pemerintah memastikan Kepulauan Natuna akan menjadi basis pertahanan militer untuk wilayah Indonesia di laut. Untuk itu, akan ada penambahan anggaran pertahanan untuk penyiapan kawasan tersebut.

Menurut Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, sejumlah infrastruktur yang akan disiapkan cukup banyak. Mengingat Natuna merupakan perbatasan Indonesia di laut yang berhadapan langsung dengan beberapa negara.

"Yang paling utama runway di Natuna tidak dimungkinkan untuk bisa dilandasi oleh pesawat-pesawat besar. Salah satu yang akan dilakukan perbaikan adalah runway-nya supaya pesawat besar bisa mendarat," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2016.

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menambahkan, tujuan perbaikan runway tersebut agar di Natuna bisa dilandasi oleh F-16 dan Sukhoi. "Pesawat tempur kan nggak boleh sembarangan, dia ngisep, kalau ada kerikil-kerikil ini bahaya. Dan dilebarkan (runway)," ujarnya.

Ryamizard mengaku, nantinya di kawasan Kepulauan Natuna juga akan ditempatkan tiga kapal selam yang baru dibeli dari Korea. Satu unit telah ada, satu lagi akan ada bulan depan dan khusus yang ketiga akan ditempatkan sementara di Surabaya. "Harusnya yang ketiga ini di sana (Natuna), tapi infrastruktur kan belum," katanya.

(mus)