Waspada, Ada 4 'Perlintasan Tengkorak' Rel Kereta di Garut
- VIVA.co.id / Diki Hidayat
VIVA.co.id – Menjelang arus mudik lebaran 2016, empat jalur perlintasan kereta api (KA) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diperkirakan rawan kecelakaan, alias “jalur tengkorak.”
Empat titik jalur ‘tengkorak’ itu di antaranya terdapat di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Dua titik perlintasan itu terdapat di Kecamatan Leuwigoong, satu perlintasan di Kecamatan Leles (Cikembulan) dan satu perlintasan rel KA Bangbayang, Kecamatan Kadungora.
Rel KA Bangbayang merupakan perlintasan rel yang paling banyak dipergunakan para pengguna jalan, terutama saat mudik lebaran. Sebab, lokasinya berada di jalur alternatif Cikapati, yang menghubungkan Majalaya, Bandung dengan Kadungora, Garut.
"Jalur tersebut sangat padat dilalui kendaraan saat mudik lebaran. Kami sudah mengusulkan agar dipasang palang pintu tapi sampai sekarang belum juga dipasang," ujar seorang warga Kampung Bangbayang Kecamatan Kadungora, Ajang Sabari (47), Sabtu, 25 Juni 2016.
Selain rambu-rambu lalu lintas yang kurang, lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di perlintasan Kereta Api Bangbayang juga sangat minim. Kondisi tersebut sangat berbahaya karena jalan menjadi gelap pada malam hari.
Asep Nurdin (39), warga lainnya di sekitar perlintasan KA Bangbayang, mengatakan jika jalur Cijapati sedang ramai dilalui pengguna jalan, seperti saat arus mudik lebaran, banyak warga yang bergiliran menjaga perlintasan kereta api. "Itu kalau siang, kalau malam enggak ada yang menjaga jadi sangat rawan kecelakaan," ujarnya.
Sementara itu jalur Cijapati selalu dipergunakan para pemudik pada saat arus mudik maupun balik Lebaran. Jalur itu dipakai untuk menghindari kemacetan di jalur Nagreg Bandung dan Kadungora Garut.
(ren)