Ramadan, Pelajar Ikuti Pondok Pesantren Ala Petani

Peserta pondok pesantren kilat
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A Pitaloka

VIVA.co.id – Sebanyak 200 pelajar SD hingga SMA mengikuti pondok pesantren kilat yang diadakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) di Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jumat hingga Minggu, 26 Juni 2016. 

Selain siraman rohani, peserta pondok pesantren juga akan mendapatkan pengetahuan tentang bercocok tanam dan mengolah ubi jalar menjadi es krim.

Muhammad Zidane dan sejumlah teman-temannya antusias mengikuti pondok pesantren kilat pertamanya di luar sekolah. Remaja kelas 1 SMP negeri di Lawang itu mengatakan, di sekolahnya belum ada kegiatan pondok pesantren selama Ramadan. 

“Sampai sekarang belum ada, saya ikut di sini sendirian dan bertemu teman-teman baru,” kata Zidan, Jumat, 24 Juni 2016. 

Dia tertarik mengikuti pondok pesantren, selain karena didaftarkan orangtuanya, juga ingin mengetahui proses bercocok tanam yang akan diajarkan di kegiatan itu. 

Zidan menyebut pernah menanam berbagai sayuran seperti wortel, cabai, dan kangkung, di rumahnya. Ada yang hidup sehat dan ada pula yang mati. “Ingin belajar menanam di sini," katanya.

Selain bercocok tanam setiap pagi di sawah milik BBPP, peserta pondok pesantren tingkat SMA akan dibekali kemampuan mengolah bahan mentah menjadi bahan pangan bernilai ekonomi lebih tinggi seperti es krim ubi jalar, brownis, dan stik ubi jalar. 

“Kegiatan ini mengajak siswa agar tertarik dengan pertanian, bahwa sektor pertanian juga bisa jadi pegangan hidup nantinya,” kata Kepala BBPP, Adang Warya.

Pondok pesantren yang diikuti 200 siswa tak hanya dari Malang, tapi juga berbagai pelajar dari Jawa dan luar Jawa itu berlangsung sudah tahun ke dua. 

Selain pondok pesantren, balai yang berada di bawah Kementerian Pertanian itu juga menyelenggarakan pelatihan bagi petani untuk berbagai kegiatan yang fokus pada pengolahan tanaman pangan dan tanaman herbal. (ase)