Menteri Anies Cek Lokasi Banjir, Janjikan Perbaikan Sekolah
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengunjungi sejumlah sekolah yang terdampak banjir di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu malam pekan lalu. Ia berjanji membantu memperbaiki sekolah yang rusak akibat bencana alam itu.
Sejumlah sekolah negeri maupun swasta yang dikunjungi Menteri terdapat di tiga kecamatan yang terkena banjir, di antaranya, Kecamatan Serengan, Pasar Kliwon, dan Jebres. Selama mengunjungi sekolah tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah kejuruan, mantan Rektor Universitas Paramadina itu melihat dari dekat kondisi sekolah yang sempat tergenang banjir.
Bahkan, saat mengunjungi SMP Negeri 6 Solo, Anies mengecek sejumlah tumpukan buku yang yang diamankan dari terjangan banjir dan disimpan di ruang guru. Ia juga melihat buku maupun dokumen ijazah yang sedang dijemur di halaman sekolah karena sebelumnya terendam air.
Menteri mengatakan, kunjungannya ke sejumlah sekolah yang terkena banjir untuk melihat dari dekat kondisi setelah banjir. Hal itu dilakukan karena berdasarkan perintah Presiden bahwa negara harus hadir saat kondisi sedang krisis maupun saat terjadi bencana.
"Kami datang ke sini untuk melakukan pendataan sekolah yang terkena banjir. Selain itu, kami juga siap melakukan perbaikan terhadap sekolah yang rusak akibat banjir," katanya dia di sela-sela kunjungannya di SMP Negeri 6 Solo pada Selasa, 21 Juni 2016.
Perbaikan itu menyangkut fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Kebutuhan anak-anak untuk kegiatan belajar juga akan disediakan. "Jadi nanti ketika siswa masuk, kondisi semuanya sudah baik," katanya.
Menteri mengapresiasi Pemerintah Kota Solo yang sigap menghadapi bencana banjir ini. "Pemkot menanganinya dengan cepat. Kita yang di Jakarta mendengar kabar itu, ketika kami tiba di sini, ternyata sudah ditangani dengan baik," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solo, Etty Retnowati, mengatakan puluhan sekolah di tiga kecamatan terdampak banjir. Dinas masih mendata ulang untuk mengetahui jumlah total sekolah yang rusak.
"Jumlahnya ada puluhan. Kita masih melakukan inventarisasi dengan para petugas dari Dinas. Kalau yang parah itu di SD Joyontakan, SD Mijipinilih dan SMK 1 Muhammadiyah," katanya.