AL Tembak Nelayan China Itu Tudingan Sepihak

Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Pihak Istana angkat bicara terkait tudingan pihak China yang menyebutkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) Indonesia telah menembaki dan melukai nelayan mereka. Insiden itu disebutkan terjadi setelah aparat keamanan Indonesia menangkap nelayan China karena melakukan penangkapan ikan secara ilegal di wilayah Indonesia.

"Jangan didefinisikan ada penembakan. Jangan disimpulkan itu dulu. Tentu Presiden sudah dapat laporan dari pembantunya pasti, apakah itu dari panglima TNI, apakah itu dari Menlu, apakah itu dari Menko Polhukam, kejadian sebenarnya seperti apa. Itu kan klaim kan. Klaim dari pihak di sana. Harus jelas dulu, benar enggak itu ada peluru nyasar atau tidak," kata Juru Bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Juni 2016.

Pagi hingga siang tadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan memang sempat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun Johan belum memastikan isi pertemuan mereka.

Namun Johan menilai bahwa tudingan China tersebut masih sepihak. Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan respons resmi terkait hal ini.

"Saya kira perlu diperjelas dulu peristiwanya, itu kan baru klaim sepihak dari China. Kejadiannya seperti apa itu harus kita dengar dulu versi kita kan," kata mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.

Sebelumnya, Otoritas Tiongkok menuduh bahwa AL Indonesia menembak nelayan China dan melukai salah satu di antaranya. Pihak Kementerian Luar Negeri China dikabarkan sudah mengajukan protes atas hal tersebut.

Dikatakan bahwa dari kapal AL Indonesia diketahui mengeluarkan tembakan ke perahu nelayan China di wilayah yang dianggap termasuk bagian Laut Tiongkok Selatan. Akibatnya, satu awak terluka dan tujuh lainnya masih ditahan.  

"China sangat protes dan mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan, tindakan Indonesia melanggar hukum internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Senin pada 20 Juni 2016,

Dia menegaskan bahwa Indonesia harus segera mengendurkan tindakan agresif di wilayah tersebut.

“China mendesak Indonesia untuk berhenti mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan atau memengaruhi perdamaian dan stabilitas,” katanya.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia menyatakan bahwa memang ada tembakan yang dilontarkan, namun tidak ada pihak yang terluka.   

Menteri KKP, Susi Pudjiastuti melalui akun Twitter @susipudjiastuti menegaskan, aksi militer Indonesia sudah berjalan sesuai dengan ketentuan.

"TNI AL sudah betul menjaga kedaulatan laut kita beserta isinya. Penembakan itu pasti sudah sesuai prosedur. Jalesveva Jayamahe," tulis Menteri Susi.