Tantangan Reformasi Polri Ada di Pundak Tito Karnavian
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Peneliti Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Miko Ginting, mengingatkan adanya tantangan besar reformasi Polri, yang akan dihadapi calon Kapolri, Tito Karnavian, jika terpilih menjadi pucuk pimpinan institusi Kepolisian.
"Setidak-tidaknya terdapat tiga agenda yang penting dilakukan dalam kerangka reformasi Kepolisian, yaitu menjadikan Kepolisian menjadi polisi yang demokratis, bersih, dan sensitif terhadap perlindungan hak asasi manusia," kata Miko dalam keterangan tertulisnya, Senin, 20 Juni 2016.
Menurutnya, salah satu tugas berat Tito nanti adalah menjadikan polisi sebagai aparat yang memberi rasa aman dan menindak perbuatan intoleran, polisi yang tidak permisif terhadap korupsi, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan lepas dari praktik kekerasan.
"Langkah pertama untuk mewujudkan itu adalah bebas dari beban masa lalu, yaitu menyelesaikan kasus-kasus kriminalisasi, dan memutus rantai praktik-praktik menyimpang di institusi Kepolisian. Gebrakan positif tentu sangat dinantikan dalam momentum ini," ujarnya menambahkan.
Sedangkan dalam konteks membangun polisi bersih, aspek penting yang perlu dilakukan adalah membangun kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi, dalam koridor pemberantasan korupsi. Kata Miko, kerja sama ini beberapa kali gagal dilakukan, dan berujung pada kekisruhan penegakan hukum.
"Tantangan berat mengenai reformasi Kepolisian hampir pasti berada di pundak Tito Karnavian. Selain itu, Tito Karnavian juga perlu membuktikan bahwa pilihan Presiden Joko Widodo yang jatuh pada dirinya sudah tepat."
(mus)