Longsor Jawa Tengah, 25 Orang Masih Hilang

Warga melintasi jalan yang sebagian runtuh menuju lokasi longsor di Desa Gumelem Kulon, Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2016).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

VIVA.co.id – Pencarian korban bencana dan banjir di 16 kabupaten/kota di Jawa Tengah masih terus dilakukan hingga Minggu, 19 Juni 2016. Tercatat, ada 35 orang korban tewas dan 14 lainnya luka-luka.

Data terhimpun di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Minggu, masih ada 25 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

"Pencarian korban masih terus dilakukan. Aksesibilitas ke lokasi cukup sulit dijangkau, khususnya jalan menuju Desa Dorowati kondisinya rusak dan terdampak sehingga alat berat tidak dapat digunakan untuk mencari korban tertimbun ," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya.

Secara rinci, untuk korban tewas, 19 orang ada di Kabupaten Purworejo, enam di Banjarnegara, tujuh orang di Kebumen, dan masing-masing satu korban meninggal di Sukoharjo, Rembang dan Banyumas.

Sedangkan untuk korban luka, terdata di Purworejo 11 orang dan Banjarnegara tiga orang. Sementara untuk yang hilang sebanyak 25 orang seluruhnya ada di Purworejo.

"Daerah yang paling parah mengalami adalah Purworejo. Dampak dengan korban jiwa di lima lokasi," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, saat ini Kepala BNPB Willem Rampangilei masih dalam perjalanan menuju Purworejo. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk penanganan darurat banjir dan .

"Tim Reaksi Cepat BNPB telah berada di lokasi mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.  BNPB mengerahkan pesawat tanpa awak untuk melakukan kajian cepat dampak bencana," kata Sutopo.