Densus Pantau Puluhan Aktivis Radikal di Jawa Timur

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Sumber :
  • Nur Faishal/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri dikabarkan memantau tindak-tanduk beberapa aktivis radikal di Jawa Timur, yang dicurigai berkaitan dengan gerakan terorisme. Pemantauan dilakukan pascapenangkapan empat tersangka teroris di Surabaya beberapa pekan lalu.

"Informasi yang saya terima, ada puluhan orang kelompok radikal kini dalam pemantauan Densus. Mereka yang dipantau tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf di Masjid Al Akbar Surabaya, Minggu, 19 Juni 2016.

Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengatakan, selain aktivis, yang juga diawasi adalah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Jawa Timur, yang di dalamnya ada beberapa narapidana perkara terorisme.

"Karena, Lapas juga jadi tempat pelaku teror merekrut. Seperti penggerebekan di Surabaya beberapa hari lalu, salah satu tersangka kan mantan napi narkoba," ujarnya.

Pantauan yang dilakukan Densus di Jatim, jelas Gus Ipul, tergolong khusus. Sebab, ada indikator munculnya jaringan baru kelompok radikal ekstrem di Jatim, tidak hanya jaringan lama.

"Operasi Densus di Surabaya beberapa hari lalu, informasinya dari jaringan baru," ungkapnya.

Untuk mempersempit gerakan teroris, Pemprov Jatim sudah mengusulkan ke Kementerian Hukum dan HAM rencana pembangunan gedung penjara khusus narapidana perkara terorisme.

"Gubernur Soekarwo sudah menyampaikan itu. Semoga ada jalan keluar, jangan sampai kelompok teroris tambah besar di dalam penjara," ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 mengamankan lima orang terkait aksi teror di empat lokasi di Surabaya, Jawa Timur,  Rabu-Kamis 8-9 Juni 2016 lalu. Sejumlah bahan peledak juga diamankan pada operasi anti teror itu.

Empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus teror dan kini ditahan. Mereka ialah PHP, BR, FN, dan S. Sementara satu orang, NH, hanya dimintai keterangan sebagai saksi.