Polisi Australia Turun Tangan Ungkap Pengiriman Tengkorak
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Kasus penyelundupan tengkorak manusia dari Bali ke Australia mendatangkan Polisi Australia atau Australian Federal Police (AFP) ke Bali. Sebelumnya, aparat mengungkap pengiriman tengkorak manusia ke Australia dengan tujuan atau penerima berinisial BC.
Kapolsek Pelabuhan Benoa, Komisaris I Nyoman Gatra menyatakan bahwa hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
"Sampai sejauh ini kami masih melakukan penyelidikan. Belum terungkap siapa pengirim benda tersebut," kata I Nyoman Gatra saat dihubungi VIVA.co.id pada Jumat 17 Juni 2016.
Dia melanjutkan, tengkorak tersebut masih dititipkan di RSUP Sanglah untuk keperluan penyelidikan. Sementara jalinan kerja sama dengan AFP sudah dimulai sejak tiga hari lalu.
"AFP sejak tiga hari lalu datang ke sini. Kami telusuri alamat tersebut, kerja sama untuk mengungkap kasus ini. Kami terus berkoordinasi dengan AFP," lanjutnya.
Sebelumnya, Polsek Pelabuhan Benoa membongkar pengiriman tengkorak manusia yang dikirimkan dengan ditaruh dalam panci yang dilapisi aluminium foil dan kerang. Panci berisi tengkorak manusia itu dimasukkan di dalam kardus cokelat.
Kapolsek Gatra menjelaskan, dari keterangan dokumen yang dimiliki, paket tersebut berisi tulang sapi dan lobster.
"Dari dokumennya itu lobster. Tulang tengkorak itu disebut tulang sapi. Tapi isinya ternyata berbeda. Jadi dari dokumen saja sudah terjadi pemalsuan," kata Gatra.
Dari temuan itu kemudian dilakukan pemeriksaan terhadap benda tersebut dan dari hasi tes di Rumah Sakit Sanglah diketahui bahwa tengkorak itu milik seorang pria dewasa yang berusia sekitar 37 tahun dengan ras mongoloid.