FPI Tolak Buka Bersama Sinta Nuriyah di Gereja Semarang
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA co.id - Acara buka bersama Sinta Nuriyah Wahid, isteri Presiden keempat Abdurahman Wahid atau Gus Dur, dengan para tokoh Katolik di Gereja Yakobus, Pudak Payung, Semarang, ditolak. Penolakan datang dari Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah.
Penolakan FPI terkait acara itu diketahui saat para pengurus gereja Semarang diminta mendatangi Mapolres Semarang untuk berdialog dengan perwakilan FPI. FPI mengklaim, penolakan itu juga datang dari sejumlah ormas Islam lain.
"Kami tolak acara itu karena keberatan kalau Bu Shinta berdoa bersama di gereja," kata Ketua Tim Advokasi FPI Jawa Tengah, Zaenal Abidin Petir, di Semarang, Kamis, 16 Juni 2016.
Menurut rencana, acara buka di gereja sedianya digelar pada hari ini pukul 16.00-17.45 WIB. Acara itu sebenarnya dimaksudkan sebagai bentuk kerukunan lintas agama dengan menggandeng isteri mendiang bapak pluralisme di Indonesia itu.
Zaenal mengaku, penolakan itu merupakan hasil kesepakatan dengan 10 ormas di Semarang seperti Pemuda Muhammadiyah, NU Pudak Payung, HTI, MUI dan elemen ormas lainnya. Apabila acara tetap digelar, FPI meminta agar Shinta Nuriah hanya mengunjungi gereja, sementara buka bersama digelar di lokasi lain.
"Yang kami mau, Bu Shinta cuma mengunjungi gereja saja. Lalu buka bersamanya digeser di Balai Desa Pudak Payung," ujarnya.
Sementara itu, Romo Aloys Budi Purnomo, selaku pelaksana acara, mengaku awalnya acara yang menghadirkan isteri Gus Dur ini dihelat di Gereja Paroki Raja Ungaran. Namun, acara itu juga ditolak oleh ormas yang sama.
Pihaknya menyayangkan penolakan itu bahkan disampaikan dengan kata-kata yang dianggap kurang pantas. Sehingga buka bersama batal digelar di Ungaran dan digelar di Pudak Payung Semarang.
"Panitia acara sebenarnya sudah bekerja sama dengan tokoh masyarakat terkait acara ini. Mulai Haji Sanuri, Haji Wahid, Masrochan dan mantan Lurah Maryono mereka mendukung dengan senang hati," kata Romo Budi.