Pemburu Tommy Soeharto Ini Bos Densus Pertama Calon Kapolri
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Siapa tak kenal Komisaris Jenderal Tito Karnavian. Nama yang sejak Rabu kemarin disebut-sebut banyak kalangan, mulai dari pengamat hingga pejabat negara. Tito diketahui ditunjuk menjadi calon tunggal Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang akan memasuki masa pensiun Juli 2016.
Saat ini, Jenderal bintang tiga tersebut menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme. Tito ditunjuk sebagai pimpinan pembasmi teror di Indonesia itu karena kerja nyatanya dalam menuntaskan bom Thamrin yang berada di pusat kota, pada Januari 2016 lalu.
Dalam hitungan hari, dia mampu menangkap beberapa orang yang terkait jaringan teroris tersebut. Soal teroris, Tito memang bukan orang baru.
Bahkan dia paling paham betul pergerakan teroris di Indonesia, karena Tito merupakan anggota Detasemen khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Tito juga pernah menyandang jabatan Kepala Densus 88 pada tahun 2009 silam. Tito menjadi anggota Densus pertama yang dapat hadiah jabatan tertinggi di Polri.
Sejumlah prestasi gemilang diraih pria kelahiran Palembang, 26 Oktober 1964, terutama dalam kasus terorisme, seperti membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top.
Tak hanya itu, peraih Adhy Makayasa Akpol 1987 ini memperoleh penghargaan dari Kapolri bersama kompatriotnya di Densus 88, karena berhasil melumpuhkan gembong teroris Dr Azahari.
Tito sebelumnya juga pernah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat memimpin Tim Cobra yang kemudian meringkus Tommy Soeharto yang jadi buron kasus pembunuhan Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita.
Prestasi menonjol tak hanya di bidang teror, Tito saat menjabat Kapolda Metro Jaya juga mengungkap kasus-kasus kriminal besar yang menjadi sorotan masyarakat.
Sementara itu, sejumlah jabatan penting pernah dijabat Tito. Di antaranya Kepala Densus 88, Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Kapolda Papua, Kapolda Metro Jaya dan Asrena Kapolri.