Banjir Rob Diprediksi Masih Ancam Kawasan Belawan
- M Nadlir
VIVA.co.id - Banjir rob yang disebabkan air laut pasang diprediksi masih mengancam kawasan Kecamatan Belawan, Medan, Sumatera Utara, hingga pekan depan. Wilayah itu sudah kebanjiran selama dua pekan terakhir dan kemungkinan air masih menggenang hingga pertengahan Juni 2016.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan sudah mengantisipasi dan memantau secara berkala prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
"Kita terus koordinasi dengan BMKG. Mana tahu hujan di hulu sehingga airnya menyatu dan ketinggian air laut bertambah. Makanya petugas kita standby (siaga) di Belawan," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Medan, Nilwan, kepada wartawan di Medan pada Kamis malam, 9 Juni 2016.
Berdasarkan informasi data BPBD Kota Medan, banjir rob melanda enam kelurahan di Kecamatan Medan Belawan, yakni Kelurahan Bahagia, Belawan I, Belawan II, Bagan Deli, Kampung Salam, dan Sicanang. Ketinggian air bervariasi mulai 30 centimeter. Sebanyak 3.200 kepala keluarga dilaporkan terdampak banjir itu.
"Sudah kami imbau masyarakat supaya tetap tenang di rumah dan bekerja seperti biasa, dan bila nanti sewaktu-waktu ada perkembangan, segera laporkan ke kami biar bisa kami ambil langkah selanjutnya," ujarnya.
Banjir rob juga menggenangi puluhan tambak warga di daerah Belawan. Belum diketahui total kerugian warga atas banjir akibat air laut pasang yang terjadi hampir tiap tahun itu.
Dihubungi terpisah, Staf Pelayanan Jasa Cuaca BMKG Wilayah I Medan, Lestari Irene Purba, menjelaskan, bahwa banjir rob itu adalah fenomena alam yang disebabkan posisi astronomi yang dilewati bumi pada 5 dan 6 Juni 2016.
Posisi Bumi, Bulan dan Matahari yang berada dalam satu garis lurus mengakibatkan naiknya tinggi muka laut. Siklusnya sebenarnya cuma dua hari, yakni 5-6 Juni 2016. “Tapi kondisinya karena di pantai timur itu tiga hari ke depan masih hujan, jadi begitu (banjir rob masih terjadi)," kata Lestari.
(mus)