Buka Puasa Spesial dengan Bubur Kaya Rempah di Lhokseumawe

Panitia Ramadan Masjid Islamic Center Lhokseumawe menyiapkan bubur kanji rumbi bagi warga yang akan berbuka puasa di masjid itu pada Kamis, 9 Juni 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zulfikar Husein

VIVA.co.id - Ada pemandangan unik setiap sore menjelang buka puasa di Lhokseumawe, Aceh. Seribuan warga antre mengular di halaman Masjid Agung Islamic Center. Mereka menunggu pembagian salah satu makanan khas Aceh saat berbuka puasa, yaitu kanji rumbi.

Dahulu, pembagian kanji rumbi menjadi tradisi yang dilakukan di sejumlah masjid dan meunasah di Aceh saat Ramadan. Namun kini tidak semua masjid atau meunasah menyediakan lagi bubur kanji rumbi untuk warganya.

Di Masjid Islamic Center, tradisi pembagian kanji rumbi itu sudah sejak tahun 2011. Sejak itu, warga berbondong-bondong membawa tempat berupa baskom atau plastik dan mengantre menunggu dibagikan bubur kanji rumbi.

Sekilas bubur kanji rumbi Aceh itu mirip bubur lain pada umumnya. Namun, tambahan rempah-rempah sebagai bumbu utama menjadikan bubur itu menjadi khas dan memiliki cita rasa kenikmatan khusus.

“Beda dengan bubur kanji lain, kanji rumbi ini rasanya lebih gurih dan aroma rempah-rempahnya cukup terasa, apalagi rempah-rempah terkenal bagus untuk kesehatan,” ujar Fahmi, seorang warga setempat, kepada VIVA.co.id, pada Kamis, 9 Juni 2016.

Kaya rempah

Bahan utama dalam pembuatan kanji rumbi itu adalah beras dan campuran daging ayam, udang dan tulang daging sapi. Bumbunya diracik khusus dari bahan yang kaya rempah-rempah.

“Untuk bumbunya itu kita buat dari berbagai rempah-rempah, ada kulit kayu manis, bunga lawang India, ketumbar, jintan manis, jahe, buah pala, cengkeh, buah kapulaga, dan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, bawang prei,” ujar Abdul Azis, pembuat kanji rumbi di Masjid Islamic Center.

Setelah semua diracik, bahan-bahan itu ditambahkan minyak goreng, lalu ditempatkan pada tiga dandang besar. Semua bahan, terutama bumbu yang terdiri dari rempah-rempah, diolah khusus dan dengan takaran tertentu.

Pembuatannya memakan waktu kira-kira dua jam. Para pembuat kanji harus mengaduknya sejak awal hingga bubur yang khas dan kaya rempah itu benar-benar matang dan siap disajikan.

1.000 warga

Biaya produksi kanji rumbi sekira-kira Rp3,7 juta per hari. Dana yang diperoleh panitia masjid untuk pembuatan kanji rumbi bersumber dari masyarakat. Ada juga sumbangan dari sejumlah sekolah dan instansi pemerintahan di Lhokseumawe.

Bubur kanji rumbi itu, setiap hari selama Ramadan dibagikan kepada 1.000 warga yang datang. Panitia mencatat, bukan hanya dari Lhokseumawe, namun juga warga Aceh Utara dan beberapa warga Kabupaten Bireuen ikut mengantre.

Menurut Muslem, Ketua Panitia Ramadan Masjid Islamic Center, kanji rumbi adalah salah satu makanan khas Aceh yang hanya ada saat Ramadan. Sajian kaya rempah-rempah itu seolah menjadi salah satu menu wajib bagi orang Aceh, ketika berbuka puasa tiba.