Pencari Mulai Temukan Jejak Pendaki Swiss yang Hilang
- VIVA.co.id / Siti Ruqoyah
VIVA.co.id – Lionel Du Creaux, pria berusia 26 tahun pendaki asal Swiss, dilaporkan hilang pada 7 Juni 2016 setelah mendaki gunung Semeru sejak tanggal 3 Juni 2016 lalu. Pendaki tersebut diketahui melakukan pendakian tanpa mendaftar di Pos Ranu Pani.
Pencarian atas hilangnya Du Creux kemudian dilakukan sejak 8 Juni 2016 dan telah ditemukan sejumlah petunjuk, di antaranya jejak patahan ranting di sekitar Blank 75.
“Pencarian dilanjutkan dengan status open SAR,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedi, di Malang, Jawa Timur, Kamis 9 Juni 2016.
Menurutnya, tim menemukan jejak pada tanggal 8 Juni 2016. Saat itu, tim penyelamatan atau SAR yang naik ke Kalimati dipecah menjadi tiga kelompok. Masing-masing tim fokus di tiga lokasi yaitu sekitar Arcopodo, Sumbermani dan Blank 75.
Tim pertama dan kedua tak menemukan jejak pendaki. Tim tiga yang berada di sekitar Blank 75 menemukan petunjuk berupa patahan ranting yang mengarah ke air terjun tak jauh dari Sumber Mani. Air terjun yang dikenal dengan nama Gunung Boto itu sebelumnya juga menjadi titik ditemukannya dua pendaki Semeru yang hilang pada Mei silam.
“Penemuan jejak itu kemarin, tapi karena kondisi alam yang tak memungkinkan petugas kembali dan melanjutkan pencarian hari ini,” katanya.
Kamis pada 9 Juni 2016, ada 24 sukarelawan pencari yang baru ditambah dan akan melakukan pencarian di sekitar Blank 75. Pos pencarian pun dibagi di dua tempat antara lain pos Kalimati dan Tawon Songo mengarah ke air terjun Gunung Boto.
Total terdapat 44 sukarelawan yang turut dan 13 di antaranya merupakan relawan dari Basarnas.
Lionel Du Creux yang mendaki tanpa melapor tersebut sebelumnya dikabarkan hilang oleh rekannya, Alice Guignard, pendaki asal Prancis yang juga sempat tersesat di pendakian itu.