Air Laut di Bali Pasang Jelang Musim Kemarau

Air pasang di Pantai Kuta
Sumber :
  • VIVA/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Sejumlah pantai di Pulau Dewata, Bali, dilaporkan mengalami kondisi air laut pasang. Salah satu pantai yang kondisi airnya tengah naik ke permukaan di atas rata-rata adalah Pantai Kuta.

Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Wayan Suardana, menuturkan, saat ini Pulau Bali memasuki masa kemarau.

"Masuk kemarau angin relatif lebih kencang. Tiga hari ke depan kondisi gelombang tinggi relatif meningkat. Sebetulnya angin tidak terlalu kencang, tetapi gelombang meningkat, utamanya di tepi pantai," kata Suardana saat dihubungi VIVA.co.id, Minggu 5 Juni 2016.

Kendati begitu, kondisi tersebut tak terjadi merata di pantai yang ada Bali. "Tidak merata, kondisi itu hanya terjadi di wilayah Karangasem Selatan, Gianyar, Sanur dan Kuta," paparnya.

Selain karena kondisi kemarau, pasangnya air laut disebabkan oleh karena posisi sejajar matahari, bulan dan bumi dalam satu garis maksimal. Hal itu menyebabkan air di permukaan bumi meningkat di beberapa bagian. Hal itu menyebabkan terjadinya gaya tarik-menarik bulan dan bumi.

"Untuk pasang naik akibat astronomi kerap terjadi secara periodik. Sedang untuk faktor cuaca diakibatkan adanya pengaruh kecepatan angin, lama angin bertiup (termasuk presistensi arah angin), fetch, serta pengaruh angin dari daerah lain (swell)," jelasnya.

Secara umum lanjut dia, angin memang sudah dominan bertiup dari timur-tenggara, ditambah lagi adanya pusat tekanan rendah (L) di Samudera Hindia yang menyebabkan nilai gelombang konstruktif atau naik.

Menurutnya kenaikan tinggi gelombang utamanya sudah terjadi dari akhir Mei 2016. Sedangkan untuk kasus gelombang tinggi yang di sekitar Pantai Kuta merupakan gabungan antara pengaruh gelombang tinggi di perairan selatan Bali dengan pasang naik akibat astronomi.

"Sebab saat ini masuk periode bulan mati/bulan baru, di mana posisi bulan, bumi dan matahari segaris yang menyebabkan pasang naik sangat tinggi," urai Suardana.

"Berdasar daftar pasang surut tahun 2016 pasang naik dengan nilai signifikan masih mungkin terjadi hingga tanggal 10 Juni 2016, utamanya pada pagi dan siang hari dengan rentang ketinggian mencapai 2,3 hingga 2,7 meter," lanjut dia.

(ren)