Penyebab Ribuan Ikan di Sungai Bedog Mati Mendadak
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id - Teka-teki penyebab matinya ribuan ikan secara mendadak di Sungai Bedog pada hari Minggu kemarin, 29 Mei 2016, mulai terkuak.
Warga yang ada di bantaran Sungai Bedog, Kabupaten Bantul, menduga kematian ikan secara mendadak diakibatkan limbah dari pabrik gula Madukismo yang saat ini sedang proses giling. Dugaan itu tak disangkal oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkab Bantul.
Kepala Perikanan dan Kelautan Pemkab Bantul, Edi Machmud, mengatakan Sungai Bedog memang sudah ditetapkan sebagai tempat untuk membuang limbah dari pabrik gula Madukismo.
"Iya itu memang sungai yang telah ditetapkan sebagai tempat untuk membuang limbah dari pabrik gula Madukismo," kata Edi, Selasa, 31 Mei 2016.
Edi mengatakan limbah yang dibuang oleh pabrik gula tidak berbahaya bagi manusia. Namun, jika terlalu pekat akan menyebabkan kematian untuk beberapa jenis ikan. Kata Edi, kematian pada ikan bukan disebabkan racun, melainkan kekurangan oksigen.
"Ikan yang mati kemarin itu jenis ikan yang tidak dikembangkan di aliran Sungai Bedog seperti ikan nila, gurami atau tawes. Namun jenis ikan lele yang tahan dengan oksigen yang rendah," ujar Edi.
Ikan yang mati atau yang nyaris mati karena kekurangan oksigen, kata Edi, masih aman dikonsumsi oleh masyarakat. Sehingga, ketika masyarakat ramai-ramai mencari ikan yang mati atau nyaris mati ketika dikonsumsi tidak akan keracunan.
"Nyatanya yang mencari ikan di Sungai Bedog tidak ada yang masuk rumah sakit, meski mengonsumsi ikan yang mati atau nyaris mati," katanya.
Menurut Edi, banyaknya ikan yang mati di Sungai Bedog dikarenakan kekurangan oksigen akibat pekatnya limbah pabrik gula Madukismo. Karena itu, di sungai itu ditaburi bibit ikan jenis lele, yang terbukti lebih tahan agar ekosistem sungai kembali pulih.
"Saya tidak tahu ikan selain lele kok bisa sampai ke aliran Sungai Bedog. Mungkin ikan itu berasal dari hulu sungai Bedog yang berhulu di Kabupaten Sleman," ujarnya.