Anggota DPRD Korban Mutilasi Dikenal Aktif Besarkan PDIP

Rilis hasil tes DNA M. Pansor di Polda Sumsel
Sumber :
  • Aji YK Putra/ VIVA.co.id

VIVA.co.id –  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung meminta agar penegak hukum mengusut tuntas pelaku pembunuhan rekan mereka, Muhammad Pansor atau M.Pansor yang tewas ditembak kakinya sebelum dimutilasi. Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Wiyadi mengatakan, DPRD sangat berduka dengan kejadian mengenaskan tersebut.

"DPRD Kota Bandar Lampung turut berduka cita sedalam-dalamnya," ujar Wiyadi di ruang kerjanya di Bandar Lampung, Lampung, Selasa 31 Mei 2016.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini mengungkapkan bahwa almarhum merupakan kader sejati. Dia dan Pansor punya keinginan yang sama untuk membesarkan PDIP di Kota Bandar Lampung.

"Ya, kesan yang paling mengesankan adalah kami berjuang bersama-sama membesarkan partai sehingga kemenangan diperoleh dan beliau mendapat suara terbanyak di daerah pemilihan V," kata Wiyadi.

Maka dia meminta aparat penegak hukum agar secepatnya menangkap pembunuh Pansor yang masih berkeliaran.

Para anggota DPRD lainnya yang bekerja satu komisi dengan Pansor, yaitu Achmad Riza, Indrawan, Agusman Arief, Muchlas E Bastari dan Budi Kurniawan, mengaku sangat berduka. Mereka merasa kehilangan atas kepergian politisi kelahiran 11 November 1967 tersebut.  

“Kami semua berduka, Beliau orang baik, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Kami sudah dua tahun lebih sama-sama di Komisi III, suka duka pernah kami rasakan. Kami berharap pelaku dan motif pembunuhan ini bisa segera diungkap,” ujar Muchlas, yang juga Sekretaris Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung.

Hal senada disampaikan Anggota DPRD Bandar Lampung, Achmad Riza.

"Beliau (Pansor) orang baik, dia kadang tidak banyak bicara, tapi dia punya selera humor,” ujarnya.

Pascaterjawabnya teka-teki hilangnya M Pansor, DPRD Kota Bandar Lampung  menggelar tahlilan di gedung DPRD Kota, hari ini. Karpet terlihat sudah dihamparkan di lantai ruang lobi gedung DPRD. Undangan tahlilan pun sudah disebar oleh Sekretariat DPRD Kota Bandar Lampung.

Sementara itu, di kediaman M. Pansor yang berada di Jalan Yudistira dan Romowijoyo, Sawah Lama, Tanjung Karang Timur, Lampung terpantau lengang. Pantauan VIVA.co.id, rumah bercat cokelat dengan pagar besi setinggi dua meter masih terlihat sepi.

M. Pansor dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya dengan melapor ke Polda Lampung pada 15 April 2016. Informasi hilangnya Anggota Komisi III DPRD yang juga kakak kandung Bupati Halmahera Timur, Rudi Erawan itu, sudah ramai dibicarakan di kalangan DPRD hingga akhirnya potongan-potongan tubuhnya ditemukan di aliran sungai Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

(ren)