Erupsi Gunung Sinabung, Warga Diminta Jauhi Zona Merah

Kondisi rumah warga yang hangus terbakar dampak erupsi Gunung Sinabung, di Desa Gamber, Karo, Sumatera Utara, Minggu (22/5/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Irsan Mulyadi

VIVA.co.id – Warga yang berada sekitar lereng Gunung Sinabung diimbau untuk segera menjauh dari zona merah agar terhindar dari ancaman erupsi dan awan panas Gunung Sinabung yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Zona merah Sinabung berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berada di Desa Gamber, yang berada pada radius 4 km di sisi tenggara dari puncak kawah Gunung Sinabung.

"Pertumbuhan kubah masih terjadi, dan bisa mengakibatkan luncuran awan panas. Kita mengimbau warga agar menjauh dari zona-zona merah," kata Kepala Posko Pemantauan Gunung Sinabung, Armen Putra dalam wawancara bersama tvOne, Senin, 23 Mei 2016.

Sekalipun hari ini aktivitas Sinabung hari ini terpantau normal, namun Armen tetap meminta kepada warga untuk menjauh dari zona merah yang sudah ditetapkan pemerintah.

"Dari pengamatan itu tidak ada waktu tenang dan giat (aktivitas vulkanis Sinabung), mengingat statusnya awas. Jadi (erupsi) bisa terjadi sewaktu-waktu," tegasnya.

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali menyemburkan awan panas pada Sabtu, 21 Mei 2016, pukul 16.48 Wib. Berdasarkan data sementara BPBD Karo, 9 orang warga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Enam orang di antaranya meninggal dunia dan tiga orang kritis dengan luka bakar terkena awan panas. Semua korban berada di RS. Efarina Etaham Kabanjahe.

Semua korban adalah warga Desa Gamber Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo yang berada di zona merah saat kejadian Gunung Sinabung meletus disertai luncuran awan panas Sabtu akhir pekan lalu.