TNI Masih Simpan Fakta Sejarah Pemberontakan G30S

Stiker bergambar palu arit yang menyebar di Palembang, Sumatera Selatan
Sumber :
  • Aji YK Putra/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi, Brigjen TNI Wuryanto mengaku, hingga saat ini pihaknya tengah berupaya turut menjaga fakta sejarah Pemberontakan G30S 1965.

Bahkan, pihaknya masih menyimpan dengan rapi data orang-orang yang terlibat secara langsung, maupun tidak langsung di pemberontakan itu. Serta, bertekad untuk tidak menghilangkannya dan terus berupaya agar data penting sejarah itu tidak hilang.

“Banyak juga upaya untuk menghilangkan data itu, saya sama sekali tidak akan menghilangkannya. Saya sebar ke seluruh Indonesia biar semuanya tahu. Tapi, memang ada penggolongannya. Anak cucu yang bersangkutan tidak akan didata. Satu huruf pun tidak,” ungkap Wuryanto dalam sebuah diskusi di Bandung, Sabtu 21 Mei 2016.

Wuryanto menyatakan, bangga dengan semangat masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman tumbuh kembangnya kembali paham komunis.

Selama ini, seolah TNI saja menghadapi sendiri palu arit, namun ternyata seluruh masyarakat mendukung dalam mewaspadai paham menyimpang dari Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 itu.

“Masyarakat spontan menggelorakan anti Partai Komunis Indonesia, tidak boleh tumbuh lagi. TNI-Polri berada bersama masyarakat membendung ideologi usang sambil menghadapi rintangan nyata kemiskinan dan kebodohan,” ujarnya.

Dia menambahkan, ancaman nyata di Indonesia saat ini sangat banyak, jangan ditambah dengan ancaman baru yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Paham yang tidak sesuai Pancasila dan Undang Undang Dasar sudah saatnya diberantas.

“Kita sekarang jadi objek adu domba kelompok tertentu. Mari kembalikan ke dasar negara. Insya Allah Indonesia emas tahun 2045 yang hebat dan mandiri akan tercapai. Selama masih bodoh, kita akan terus diadu domba. Jangan sampai Indonesia hanya jadi sejarah,” ujarnya.