Banyak Kejahatan Sadis, Jangan Salahkan Satu Pihak

Stop Kekerasan
Sumber :
  • pixabay.com

VIVA.co.id – Seolah tak pernah habis, kasus kejahatan selalu ada setiap harinya. Yang terbaru, publik digegerkan dengan ditemukannya mayat wanita dengan cangkul yang tertancap di salah satu area tubuhnya, pada Jumat, 13 Mei lalu di Tangerang.  

Modus kejahatan yang semakin sadis tentu menjadi ketakutan dan keprihatinan bagi siapa saja. Dalam satu minggu terakhir, Divisi Humas Polri mengungkap setidaknya ada 14 kasus kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan.

Psikolog anak, remaja, dan keluarga, Roslina Verauli, mengungkapkan bahwa setiap manusia punya tendensi agresif untuk menyerang orang lain demi kepentingan pribadi mereka. Namun, dalam melihat kasus kejahatan tidak bisa menyalahkan satu pihak saja.

Dibutuhkan pembenahan menyeluruh untuk mencegah terjadinya kasus serupa. Interaksi kompleks yang terjadi pada diri anak dan remaja melibatkan banyak lingkungan.

1. Profil individu. Perlu dilihat apakah individu ini punya proteksi yang baik untuk menahan tendensi agresif mereka atau tidak.
2. Lingkungan keluarga. Bagaimana dengan lingkungan keluarga anak? Seberapa besar proteksi cinta, stimulasi, dan nilai-nilai pendidikan yang diberikan pada anak atau justru anak tumbuh di lingkungan keluarga yang pola asuhnya kaya akan kekerasan?
3. Lingkungan sekolah. Perlu dilihat lagi, apakah mereka benar-benar pergi ke sekolah atau malah selalu absen?
4. Lingkungan masyarakat. Siapa teman-temannya, dengan siapa mereka bergaul. Mereka yang bergaul dengan orang-orang tidak produktif berpotensi lebih tinggi menjadi pelaku tindak kriminal.
5. Negara. Apakah hukum di negara yang ditempati sangat ketat atau justru malah tidak peduli?
6. Terakhir adalah eksposur, konten, media apa saja yang mereka tonton yang bisa ikut memengaruhi tindakan mereka.

Maka untuk pembenahan menyeluruh tersebut, butuh tanggung jawab semua pihak mulai dari lingkungan keluarga, orangtua khususnya, masyarakat, hingga negara. Negara bertanggungjawab membenahi hukum dan memberi pendidikan pada setiap warga negaranya.