Mendagri: Perebutan Kursi Gubernur Jakarta Jangan Pakai SARA

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • Moh. Nadlir/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, berharap bahwa semua pihak bisa mengendalikan diri tidak saling melemparkan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) demi memenangkan Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar 15 Februari 2017 mendatang.

"Lihat televisi, semua isunya Pilkada DKI. Saya hanya berharap untuk masing-masing bisa mengendalikan diri tidak menimbulkan suasana SARA," kata Tjahjo, Kamis malam.

Kata Tjahjo, dia hanya khawatir jika tingkat kedewasaan masyarakat DKI Jakarta tak lebih baik ketimbang masyarakat yang ada di pelosok daerah di luar ibu kota.

"Hanya khawatir, mudah-mudahan tingkat kedewasaan masyarakat DKI tidak. Masak mau lebih parah dari masyarakat yang ada di pelosok daerah," ucap Tjahjo.

Tjahjo mencontahkan, kontestasi Pilkada serentak 2015 lalu di Kalimantan Barat, menghasilkan pasangan kepala daerah yang keyakinannya berbeda dengan mayoritas masyarakat. Hasilnya, tidak ada masalah meski pemenang Pilkada berasal dari pemeluk agama non-mayoritas di Kalimantan Barat.

"72 Persen Kalbar penduduknya Muslim, Kalteng juga sama, 60-an persenan, tak ada masalah. Jakarta jadi bisa," ujar politisi PDIP tersebut.