Kebun Binatang Bandung Mendadak Ditutup, Pengunjung Kecewa

Seekor Gajah Sumatera bernama Yani berusia 37 tahun terbaring sakit di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Rabu (11/5/2016).
Sumber :
  • ANTARA /Agus Bebeng

VIVA.co.id – Proses autopsi terhadap Yani, gajah berusia 37 tahun yang mati di Kebun Binatang Tamansari Kota Bandung, Jawa Barat, masih dilakukan. Autopsi memakan waktu hingga 5 jam dan kebun binatang saat ini ditutup hingga proses itu selesai.

Tapi, penutupan kebun binatang yang tanpa pemberitahuan ini membuat masyarakat yang sudah ke kebun binatang menjadi geram. Warga merasa tidak ada petugas yang memberi pengarahan mengenai penutupan hari ini.

Salah satu rombongan yang harus kecewa adalah rombongan sekolah asal Subang, Jawa Barat. Uci Hermiati yang merupakan guru koordinator rombongan merasa kecewa karena harus menunggu lama tanpa pemberitahuan.

"Kami datang untuk studi, melihat binatang. Kecewa, sudah jauh-jauh datang, tapi ditutup dan tidak ada petugas yang memberi arahan," katanya saat ditemui di kebun binatang Bandung, Kamis, 12 Mei 2016.

Pengunjung lain bernama Faisal harus pulang lagi karena kebun binatang ditutup. Namun, dari pantauan hingga siang ini, masih banyak masyarakat yang menunggu dengan harapan kebun binatang dibuka.

Sejak Kamis pagi ini, Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dibantu tim dokter hewan Taman Safari dan Pemkot Bandung, melakukan langkah investigasi penyebab kematian Yani, gajah Sumatera berusia 37 tahun akibat lambatnya penanganan. Proses autopsi untuk mengetahui penyebab kematian Yani dilakukan secara tertutup.

Menurut Ketua BBKSDA Jawa Barat, Sylvana Ratina, selain autopsi, investigasi juga dilakukan selama 30 hari untuk menentukan sanksi bagi pengelola kebun binatang. Penarikan satwa yang dilindungi akan dilakukan bila pengelola dianggap tidak sanggup lagi memelihara hewan-hewan dilindungi di kawasan konservasi edukasi itu.

"Investigasi selama 30 hari untuk mengevaluasi dan memutuskan sanksi. Bisa saja penarikan satwa bila pengelola dianggap tidak sanggup lagi melakukan pemeliharaan satwa dilindungi sebagai kawasan konservasi edukasi," katanya.

Laporan: Asep Bar Bara/ Bandung