Wajah Emosional Orang Tua Siswa SMAN 3 Semarang

Para orang tua murid mendengarkan penjelasan perwakilan SMAN 3 Semarang tentang 380 siswa yang tak lulus SNMPTN tahun 2016 pada Kamis, 12 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - SMAN 3 Semarang memberikan penjelasan kepada orang tua murid tentang musibah tidak lulusnya 380 siswa dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) pada Kamis, 12 Mei 2016. Namun sebelum acara dimulai, ratusan orang tua siswa sudah tampak emosional menunggu perwakilan sekolah.

Pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua dijadwalkan digelar di Ruang Multimedia SMAN 3 Semarang pada pukul 11.00 WIB. Namun karena Kepala Sekolah, Bambang Nianto, beserta petinggi sekolah lain belum tampak, akhirnya acara digelar hingga pukul 12.00 WIB.

Suratman, Kepala Bagian Tata Usaha SMAN 3, sempat meminta maaf kepada ratusan orang tua akibat belum dimulainya acara. Ia bahkan meminta kepada awak media yang hendak meliput di dalam ruangan untuk menunggu di luar.

"Mohon maaf kalau bukan orang tua murid untuk tidak dalam ruangan. Kami akan sampaikan hasilnya nanti," kata Suratman.

Pemberitahuan itu sontak dijawab kekecewaan sebagaian besar orang tua murid. Mereka mengolok-olok Suratman dan menyebutnya takut pembicaraan dalam pertemuan itu dipublikasikan media massa.

Emosi para orang tua pun bertambah tatkala Suratman memohon pengertian orang tua atas kasus tak lulusnya 380 siswa IPA dalam SNMPTN 2016. "Ini bukan masalah siapa-siapa, tapi masalah kita. Siapa yang salah, mudah-mudahan tidak salah semuanya.”

Hal itu langsung diprotes para orang tua murid yang hadir. Mereka menuding kasus itu akibat kesalahan pihak sekolah, sehingga anak-anak mereka tak lulus SNMPTN 2016.

Pertemuan antara sekolah dengan 380 orang tua murid IPA reguler SMAN 3 Semarang masih berlangsung tertutup. Selain dihadiri pihak sekolah, tampak juga Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, serta sejumlah unsur Dinas Pendidikan Kota Semarang.

Sebanyak 380 siswa kelas IPA reguler SMAN 3 Semarang tidak ada yang lulus SNMPTN. Mereka bahkan termasuk para siswa berprestasi.

Sejumlah kejanggalan dirasakan karena sekolah lain yang menerapkan sistem SKS, seperti SMAN 3, tetapi banyak diterima masuk perguruan tinggi.

Para orang tua murid sebelumnya sudah memprotes terkait kabar tak lulusnya anak-anak mereka. Mereka mendesak sekolah mencari akar masalah yang menyebabkan para siswa berprestasi itu tak lulus SNMPTN.

Hasil SNMPTN diumumkan serentak pada Senin 9 Mei 2016. SNMPTN tahun ini tercatat 645.202 peserta terdaftar, namun hanya 115.178 yang lulus.

Ada sepuluh perguruan tinggi negeri yang paling banyak diminati, yakni Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Sumatera Utara (Medan), Universitas Sebelas Maret (Surakarta), Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung), Universitas Negeri Semarang (Semarang), Universitas Hasanuddin (Makassar), dan Universitas Negeri Yogyakarta (Yogyakarta). (ase)