Gadis Diperkosa 19 Pria, Mabes Kirim Tim ke Manado

Ilustrasi kekerasan seks
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Mabes Polri telah menurunkan tim dari Divisi Profesi (Propam) Polri dan Bareskrim untuk melakukan pengecekan terkait kasus dugaan pemerkosaan terhadap perempuan berinisial SC (17) yang melapor telah diperkosa oleh 19 pria di Manado.

"Sudah kami turunkan tim dari Propam dan Bareskrim untuk melakukan pengecekan dan penanganan lebih intensif di sana," kata Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Mei 2016.

Badrodin menuturkan, tim dari Mabes Polri diturunkan guna melihat titik kelambatan menyelesaikan perkara kasus tersebut.

"Kan saya juga tidak bisa menilai dari sini, harus kita turunkan tim ke sana, Berita acara pemeriksaan tanggal berapa, panggil saksi tanggal berapa, dari situ apa yang memperlambat proses ini, karena itu tim turun ke sana untuk selidiki itu," katanya.

Badrodin juga belum memastikan, apakah ada dugaan anggota kepolisian yang terlibat dalam kasus perkosaan gadis berusia 17 tahun itu. Namun sampai saat ini, belum didapat identitas polisi yang terlibat dalam kasus ini.

"Iya dugaan dua oknum itu informasinya yang berkembang seperti itu, tapi kan kita belum bisa mendapatkan identitas yang pasti siapa orangnya, itu yang harus dilakukan dalam penyelidikan," katanya.

Namun, ia juga enggan memastikan apakah kasus dugaan pemerkosaan terhadap perempuan di Manado itu akan ditangani oleh Bareskrim Polri atau tidak. "Apakah nanti ditarik atau tidak, tergantung nanti tim yang akan menilai itu," katanya.

Sebelumnya, orangtua korban menceritakan, peristiwa perkosaan yang menimpa SC itu bermula ketika anaknya diajak dua perempuan tetangga mereka pergi ke Bolangitang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara pada Januari lalu.

Kepada orangtuanya korban mengaku saat sampai di Bolmut dia dicekoki narkoba oleh dua perempuan tetangganya itu. Kemudian, korban dibawa ke sebuah penginapan di daerah Bolangitan. Di penginapan itulah, korban dalam posisi mabuk dipaksa membuka bajunya.

"Dia mengaku, di dalam kamar penginapan dia dipaksa melayani sekitar 15 pria secara bergantian. Anak saya sempat minta tolong keluar penginapan tapi karena sudah mabuk dia balik ke kamar. Setiap kali tersadar, dia mengaku selalu dalam keadaan tanpa busana dan sejumlah pria sedang menggilir," kata orangtua korban,