Ahli Saraf: Perkosaan Yuyun Bukan Efek Miras
- Suparman/VIVAcoid
VIVA.co.id – Kasus pemerkosaan Yuyun secara beramai-ramai (Gang Rape) oleh 14 Pemuda di Bengkulu, mengundang keprihatinan publik. Pelaku yang masih berusia remaja, tega memperkosa anak di bawah umur yang membuat nyawa korbannya melayang.
Ahli Neuropsikologi Saraf, Ihsan Gumilar mengatakan, penyebab pelaku tega memperkosa Yuyun, bukanlah akibat minuman keras, alias tuak yang sempat ditenggak pelaku. Ia menyebut kecanduan pornografi sebagai penyebab utama.
"Saya pikir ini bukan oleh miras, mereka semua kecanduan pornografi. Miras hanya pemicu, tetapi penyebabnya adalah adiksi pornografi," ujar Ihsan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 7 Mei 2016.
Menurut Ihsan, secara psikologi otak seseorang yang telah kecanduan pornografi, cenderung untuk terus memikirkan hal yang menjurus kepada pornografi. Tetapi, sebenarnya hal itu masih bisa dikendalikan oleh salah satu bagian otak, yang mampu meredam perilaku menyimpang itu.
Namun, efek samping alkohol yang dikonsumsi, lanjut dia, telah mematikan kontrol tersebut, sehingga hasrat seksual akibat adiktif pornografi menjadi tak terbendung. "Dorongan seksualnya terus muncul, tetapi kemampuan otaknya untuk mengendalikan diri dihilangkan oleh alkohol, dan otak tidak bisa lagi mengontrol," kata dia.
Untuk itu, dia menyarankan, harus ada penanganan terhadap pornografi secara komprehensif oleh berbagai pihak. Selain itu, kepada pelaku tidak hanya dipenjara, namun juga harus diterapi.
Yuyun adalah siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Bengkulu. Ia tewas setelah diperkosa oleh 14 pemuda ketika pulang dari sekolahnya. Jenazahnya ditemukan di dalam jurang, 4 April 2016. (asp)