Puisi Menteri Agama untuk Yuyun
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tragedi Yuyun, adalah puncak gunung es kasus kekerasan seksual terhadap anak. Lukman menilai, banyak kasus serupa yang tak terlaporkan luput dari amatan.Yuyun juga bukan satu-satunya pihak korban.
"Tanpa mengecilkan kebejatan dan kebiadaban, para pelaku pun sesungguhnya juga korban. Mereka korban lingkaran setan. Terjerat kriminalitas, terbelenggu rantai kemiskinan," ujar Lukman melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 7 Mei 2016.
Menurut Lukman, kasus Yuyun merupakan kasus yang kompleks. Pelaku yang merupakan anak-anak putus sekolah yang kehilangan akal sehat, melampiaskan energinya dengan berbuat jahat. Selain itu, kondisi orangtua dan lingkungan setempat tak kalah kusut, yang terhimpit beban hidup yang silang sengkarut.
"Kasus Yuyun makin nyalakan sinyal bahaya yang bikin miris. Remaja putri dibayangi kekerasan seksual teramat sadis, remaja putra diintai bahaya pornografi dan miras, membuat mereka mati nalar jadi nekat berbuat jahat dan bejat," tambahnya.
Sinyal bahaya itu, lanjut Lukman, harus diseriusi dengan segala perhatian. Perkuat ketahanan keluarga sebagai penjaga kebaikan, dan perbanyak aktivitas pendidikan keremajaan menjadi salah satu solusi.
"Kasus ini sungguh menampar kita semua, menyadarkan betapa tugas memanusiakan manusia menjadi semakin tak sederhana," kata Lukman.
Sebagai bentuk keprihatinannya, Lukman sempat membuatkan puisi dengan judul 'Nyala Untuk Yuyun'. Berikut penggalan puisi tersebut:
Yuyun sayang
Kamu telah berpulang
Kembali kepadaNya dalam dekapan kasih sayang
Kematianmu tak boleh sia-sia
Kita di sini akan terus berjaga
Lentera perlindungan anak dan perempuan harus terus menyala.
Seperti diketahui, Yuyun merupakan siswi SMP di Desa Padang Ulak Tanding, Kecamatan Rejang Lebong, Bengkulu, diperkosa oleh 14 pemuda ketika pulang dari sekolahnya. Jenazah Yuyun ditemukan tewas di dalam jurang, 4 April 2016. (asp)