Balas Dendam, Motif Peretasan Situs KPAI
- Tangkapan layar Google
VIVA.co.id – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Ni'am Sholeh menyambangi Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Selasa, 3 April 2016.
Kedatangannya untuk melaporkan peretasan terhadap situs KPAI. Permasalahan ini menurut Asrorun adalah hal serius yang harus segera ditindaklanjuti oleh penegak hukum.
"Ya berkaitan dengan peretasan ini kami akan lapor ke sini. Ini sudah bawa buku laporannya. Kami juga koordinasi dengan Kepolisian karena ini jelas masalah serius yang harus dicari jalan keluarnya," kata Asrorun Ni'am di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, hari ini.
KPAI juga secara tegas meminta agar polisi menindak kejahatan game online yang mengandung unsur kekerasan ataupun pornografi dan perjudian.
"Di dalamnya juga ada rekomendasi kepada pemerintah tentang situs yang ramah anak," katanya.
Sebelumnya, situs KPAI diretas sejak hari Minggu, 1 Mei 2016 malam. Dalam situs yang diretas terdapat tulisan, "Zuhahaha... you're drunk?".
Tak hanya itu, si peretas juga meninggalkan identitas dengan nama mani4k kasur. Semua tampilan di laman situs KPAI menjadi berwarna hitam.
Sementara Ketua Divisi Sosialisasi KPAI, Erlinda mengatakan, pihaknya sudah mengetahui peretas situs lembaga perlindungan anak tersebut. Motifnya diduga ingin membalas pelaporan yang dilakukan KPAI terhadap program game online milik pihak peretas.
“Jadi situs KPAI memang kita tahu ternyata di-hack dan sudah diketahui akun Twitter milik siapa (hacker), sudah kami dapatkan dan ternyata mereka adalah salah satu yang membuat game online yang diblokir oleh Kominfo, yang memang kami minta itu diblokir," kata Erlinda.