Kepala BIN Beberkan Trik Licik Buronan Kakap di Luar Negeri
VIVA.co.id – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Sutiyoso membeberkan kesulitan-kesulitan dalam mendeteksi buronan di luar negeri. Apalagi, buronan yang memiliki banyak dana untuk menanamkan investasi di sebuah negara.
Sutiyoso mengatakan bahwa buronan yang memiliki kekayaan berlimpah ruah mempunyai trik licik dengan menginvestasikan kekayaannya kepada pemerintah setempat agar memperoleh simpati para penguasa di negara tersebut.
"Pada saat dia di luar negeri, banyak uang, sebut saja di Singapura. Lalu sebagian uang diinvestasikan kepada negara berkembang, saat dia investasi, pastilah hubungan dia dengan penguasa itu akrab, jadi itu kesulitan kita di situ," kata Sutiyoso saat berbincang dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa 26 April 2016
Yos, akrab disapa, mengatakan pada akhirnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat akan berpengaruh sehingga semakin mempersulit penangkapan buronan itu. "Jadi karena kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa di situ akhirnya mandek lagi kita," kata dia.
Ia mengatakan penangkapan buronan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Samadikun Hartono merupakan prestasi yang baik, karena butuh 13 tahun untuk membekuk buronan ini. BIN, kata dia, sudah bisa melakukan semua proses yang berjalan dengan cara out of the box.
“Di negara-negara itu, mereka kenalan dengan sangat baik, dampak politiknya menjadi besar. Dan apa yang kita hasilkan bukan hanya kerja BIN, tapi ada bantuan polri, kejaksaan, dan juga Kemenlu," tutur dia.