Brutal, Pemadam Kebakaran Dihakimi Massa karena Telat
- VIVA.co.id/ Zulfikar Husein.
VIVA.co.id - Nahas betul nasib petugas pemadam kebakaran Kota Lhokseumawe, Aceh. Ia tewas saat hendak melakukan tugas memadamkan api di Desa Meunasah Benot Cot Pling, Bayu, Aceh Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id, kejadian bermula saat api membakar tujuh ruko di Desa Meunasah Benot Cot Pling, Senin malam, 25 April 2016. Api muncul setelah 30 menit listrik di kawasan tersebut padam.
Ketika itu, warga mencoba menghubungi pemadam kebakaran. Dua unit pemadam kebakaran milik Aceh Utara meluncur ke lokasi kejadian. Namun sayang, petugas terlambat, api dengan cepat menghanguskan enam ruko berkontruksi beton dan satu unit berbahan kayu.
Tak lama kemudian, mobil pemadam milik Pemerintah Kota Lhokseumawe meluncur ke lokasi kejadian. Namun tak bisa menghadapi api, mereka malah berhadapan dengan ribuan warga yang telah tersulut emosinya karena menganggap petugas terlambat.
Salah seorang saksi mata mengatakan, warga melempari mobil pemadam dengan batu. Mereka juga mecoba menghadang mobil pemadam yang terlanjur masuk dalam kerumunan warga itu.
Salah seorang petugas bernama Pasdar, bahkan ditarik oleh warga. Ia ditarik hingga terjatuh oleh warga. Malang bagi petugas tersebut, saat ditarik oleh warga ia terjatuh dan terlindas truk pemadam miliknya itu.
"Ia duduk di depan di dekat sopir, ada warga yang menariknya dari mobil, pintu mobil dibuka lalu dia ditarik hingga terjatuh dan terlindas roda belakang,” ujar Zulkifli Adam, salah seorang saksi mata yang juga relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Zulkifli menceritakan, mobil pemadam tidak berani berhenti karena warga tersulut emosi dan melempari dengan batu. Bahkan, ia juga sempat didorong oleh ribuan warga yang memadati lokasi kebakaran yang berada di pinggiran jalan lintas provinsi itu.
"Bahkan saya juga didorong-dorong seperti mau dipukul, saya bilang jangan bang, jangan bang, tapi tetap didorong," cerita Zulkifli.
Selain itu, katanya, ada juga massa yang berteriak untuk memukul petugas damkar yang datang terlambat tersebut. Akibatnya, Pasdar meninggal setelah tergilas oleh ban belakang truk pada bagian kepalanya.
Jasadnya sempat di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia (RSUDCM) untuk diautopsi, setelahnya pada pukul 23.55, jasadnya kemudian dibawa ke rumah duka.
Sementara itu, warga membantah petugas pemadam kebakaran tersebut meninggal akibat ulah massa yang marah. Menurut salah seorang warga yang juga pemilik ruko mengatakan, petugas tersebut menemui ajalnya karena terjatuh dari atas mobil yang membawanya.
"Mobil itu waktu jalan tersentak-sentak, di mobil ada petugas di atas, di samping, lalu ada petugas yang jatuh, entah yang di atas entah yang di samping, jatuh dan terinjak damkar," ujar Marwan.