Kabupaten Ini Terapkan Kebijakan 'yang Pertama' di Dunia
- VIVA.co.id/ Tudji Martudji/ Surabaya
VIVA.co.id - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerapkan sistem layanan publik dengan respons cepat, terutama bagi warga miskin. Sistem itu disebut Smart Kampung. Kementerian Sosial tertarik dan akan menjadikan itu sebagai role model agar diterapkan juga di daerah lain di Indonesia, bahkan di dunia.
Smart Kampung merupakan program layanan bagi warga miskin buatan Pemkab Banyuwangi. Layanan ini mencakup berbagai hal, seperti pengurusan Surat Pernyataan Miskin (SPM). Untuk kepentingan itu, UGD Kemiskinan didirikan di setiap kecamatan.
"Sekarang mengurus itu cukup berkasnya melalui kecamatan, tidak perlu orangnya datang," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di acara Program Keluarga Harapan (PKH) di Pendapa Kabupaten, kemarin.
Program Smart Kampung di Banyuwangi itu membuat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tertarik. Sebab, program tersebut selaras dengan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) milik Kemensos.
"Smart Kampung bisa jadi role model untuk daerah lain," katanya.
Dia menjelaskan, Kemensos mulai akan menerapkan SLRT di 50 daerah. SLRT merupakan program layanan dengan sistem respons cepat. Dengan SLRT pula, diharapkan data sasaran bantuan valid.
"Karena bisa jadi masih ada warga miskin yang belum tersisir, bisa terdata menjadi penerima bantuan," kata Khofifah.
Selain di Indonesia, Khofifah menuturkan bahwa program Smart Kampung Banyuwangi itu juga akan dipaparkannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada November 2016 mendatang.
"Saya kira ini pertama di dunia dan bisa jadi role model," ujarnya.