Autopsi Ungkap Tubuh Napi Tewas di Lapas Banceuy Penuh Lebam

Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar bangunan Lapas Klas II A Banceuy Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Agus Bebeng

VIVA.co.id – Hasil pemeriksaan autopsi Rumah Sakit Polri Sartika Asih, Bandung, Jawa Barat terhadap jasad narapidana Undang Kosim, menyatakan korban tewas akibat kekurangan oksigen.

Selain itu, pada tubuh korban juga terjadi trauma atau benturan akibat benda tumpul, sehingga tubuhnya dipenuhi luka lebam dan memar. 

Kepala Rumah Sakit Polri Sartika Asih, Kombes Polisi Priyo Kuncoro, menjelaskan hasil autopsi setelah dilakukan pemeriksaan pada bagian luar dan dalam tubuh korban telah di diagnosa.

"Terjadi trauma tumpul pada tubuh korban yang menyebabkan tersumbatnya jalan nafas sehingga tubuh, terutama otak korban kekurangan oksigen," ujar Priyo di Rumah Sakit Polri Sartika Asih, Bandung, Senin, 25 April 2016.

Namun, dokter tidak menyebutkan penyebab terjadinya penyumbatan saluran pernafasan itu. Meski saat ditemukan sekitar pukul 00.00 WIB, Sabtu dinihari, 23 April 2016, jasad Undang sudah tergantung di ruang isolasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Banceuy, Bandung.

Terkait dugaan penganiayaan, Polrestabes Bandung sudah menetapkan empat petugas lapas sebagai tersangka.

Akibat tewasnya Undang, Sabtu pagi terjadi kerusuhan di Lapas Banceuy. Narapidana juga membakar gedung utama lapas.

Undang adalah narapidana kasus narkoba yang ditemukan tewas tergantung di ruang isolasi lapas. Padahal, dia sedang dalam masa asimilasi, karena akan segera bebas.

Laporan: Jhon Hendra / Bandung - Jawa Barat