Polisi Periksa 20 Saksi Hilangnya Direktur RSUD NTB
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA.co.id – Polisi terus menelusuri keberadaan Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat, dokter Mawardi yang menghilang sejak satu bulan lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto mengatakan, saat ini penyidik kepolisian telah melakukan pemeriksaan beberapa saksi terkait hilangnya dokter tersebut.
Tak hanya itu, kepolisian setempat telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hilangnya dokter Mawardi.
"Dilaporkan hilang tanpa pesan dan kabar, kita sudah periksa saksi 20 orang baik teman dan staf kebetulan dia itu masih bujang. Selain itu kita juga sudah olah TKP," kata Agus Rianto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 25 April 2016.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Anom Wibowo mengatakan, tertanggal 23 Maret 2016 sejak dilaporkan menghilang di kepolisian, yang bersangkutan memang telah mengatakan kepada petugas keamanan rumahnya akan keluar.
"Sempat ada percakapan, dokter Mawardi mengatakan memang akan pergi rapat malam itu. Hingga satpam sempat menanyakan pakai mobil atau tidak, pakai sepatu atau selop," ujarnya.
Setelah dikonfirmasi dari pengakuan saksi yang ada, Anom melanjutkan, beberapa kesaksian menjadi acuan utama. Dokter Mawardi sengaja menyuruh satpamnya menutup pintu garasi, sementara yang bersangkutan beranjak keluar gerbang dan pergi dijemput sebuah mobil.
"Tembok rumahnya tinggi, tidak ada keterangan pasti mobil yang menjemputnya. Nomor pelat mobil yang menjemputnya tidak ada yang mengetahui," katanya.