Kronologi Acara 'Mandi Bareng' Versi Ketua Acara
- VIVA.co.id/Wahyudi A. Tanjung
VIVA.co.id – Beredarnya foto-foto perpisahan pelajar SMA Negeri 3 Padang, Sumatera Barat, membuat ikatan alumni dan pelajar yang menyelenggarakan acara tersebut gerah.
Ini berawal dari akun facebook Amrizal Rengganis, Kasi Penyidik Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, yang menyebar foto puluhan murid sekolah itu sedang menggelar pesta perpisahan atau last night dengan mandi bareng di kolam renang di hotel berbintang empat di kawasan Jalan Bundo Kanduang, Kota Padang, pada Sabtu 23 April 2016.
Tidak hanya Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Padang (Ikasmantri) yang membantah kegiatan tak bermoral itu. Iqbal, ketua penyelenggara perpisahan bertajuk Last Night tersebut juga ikut membantah bila dalam acara mereka ada kegiatan mandi bareng, berpelukan, berciuman bahkan mengenakan bikini. Komentar yang diposting Amrizal Rengganis, sudah memojokkan mereka dan sekolah tanpa klarifikasi yang jelas.
"Kami tidak mandi bareng, tidak berbikini, bahkan tidak ada yang melakukan perbuatan melanggar norma-norma saat acara berlangsung," ujar Iqbal, pelajar kelas XII yang sudah menyelesaikan ujian nasional beberapa waktu lalu.
Info yang beredar acara tersebut dibubarkan oleh Satpol PP juga dibantah keras oleh Iqbal. Menurutnya, acara tersebut bubar karena seluruh rangkaian acara sudah habis. Meski tidak dihadiri pihak sekolah, tapi acara itu turut dihadiri sebelas wali murid yang menemani anaknya.
"Tidak mungkin wali murid yang hadir membiarkan kami melakukan aksi mandi bareng seperti postingan bapak itu (Amrizal Rengganis), saya selaku ketua penyelenggara waktu itu menyesalkan postingan yang sangat memojokkan kami selaku pelajar di Padang," kata Iqbal.
Iqbal menerangkan, sesuai dengan run down acara, acara tersebut semula dijadwalkan mulai pukul 17.00 WIB. Namun, karena berbagai persiapan yang belum selesai dan mendekati waktu magrib, penyelenggara menunda acara hingga pukul 19.00 WIB.
Mengawali acara, dimulai dengan pemutaran film flashback keseharian mereka di SMA Negeri 3 Padang hingga tamat. Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah siswa. Di penghujung acara, barulah keriuhan terjadi setelah salah seorang murid bernama Wibi Darmawan terpilih sebagai ketua alumni angkatan 36.
"Karena semua larut dalam kegembiraan, kami yang sedang berada di pinggir kolam, sebagian terjatuh masuk kolam, saat itu memang ada musik yang mengiringi, tapi itu bukan sengaja mandi-mandi seperti informasi yang beredar," kata Iqbal lagi.
Sementara, semua peserta yang hadir memang diwajibkan menggenakan pakaian dengan dress code pakai resmi. Seperti yang laki-laki mengenakan jas dan perempuan berkebaya. Acara tersebut bertajuk The Last Night yang diawali gala dinner dan tidak ada sesi masuk kolam renang.
"Semua berpakaian sopan, tidak ada yang mengenakan bikini, kami ini sadar sebagai pelajar, kami tahu dengan norma-norma, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Apa yang ditulis dalam akun tersebut adalah fitnah yang tak berdasar," kata Iqbal.
Ikasmantri Tidak Beri Sanksi
Terkait kegiatan perpisahan yang dilakukan juniornya, Pengurus Besar Ikatan Alumni SMA Negeri 3 Padang, tidak akan memberikan sanksi kepada calon alumni angkatan 36 tersebut. Pasalnya, acara yang mereka buat merupakan otonomi masing-masing angkatan. Termasuk menyusun pengurus angkatan mereka. Ikasmantri menilai apa yang di posting di akun facebook tersebut sangat berlebihan dan terlalu menghakimi.
"Kami tidak memberikan sanksi karena mereka tidak melakukan hal-hal yang melanggar norma dan apa yang ada di media sosial tersebut sangat tidak berdasar," ujar Alfianif selaku Sekretaris Umum, Pengurus Besar Ikasmantri.
Para calon alumni ini hanya diberi nasihat agar lebih hati-hati dan menjaga nama baik almamaternya setiap menggelar kegiatan. Meski acara mereka melanggar prosedur yakni tanpa sepengetahuan sekolah.