BIN Bantah Istimewakan Buron BLBI Samadikun
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah tudingan dari Partai Amanat Nasional yang menyebut penangkapan buronan terpidana korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono, diistimewakan. Tudingan itu muncul dari Sekretaris Fraksi PAN, Teguh Juwarno.
"Tidak ada pengistimewaan terhadap SH (Samadikun Hartono). Yang beda hanya proses operasinya," kata Ketua Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan (DISK) BIN, Dradjad H Wibowo, saat dihubungi, Jumat, 22 April 2016.
Menurut Dradjad, Samadikun ditangkap dalam sebuah operasi intelijen yang merupakan kerja sama antara BIN dan China.
Karena ini sangat serius, lanjut Dradjad, maka Pemerintah China mengirim utusan khusus untuk menyusul Kepala BIN Sutiyoso yang ikut lawatan Presiden Joko Widodo di Inggris.
"Perkembangan terjadi sangat cepat di London, dan langsung dilaporkan oleh Kepala BIN kepada Presiden. Kepala BIN dan jajaran langsung terbang kembali ke Shanghai," ujar mantan Wakil Ketua Umum DPP PAN itu.
Banyak peristiwa yang tidak bisa ia ungkapkan. Apalagi, kata Dradjad, prosesnya berlangsung sangat cepat. Sehingga, perlu kehati-hatian dan lebih cermat. Sebab, operasi ini bisa gagal kalau semuanya tidak dilakukan dengan cermat.
"Kalau saja orang tahu bagaimana operasi ini sejak awal, saya yakin tidak akan suudzon terhadap pemulangan ini," kata ekonom itu.
Dradjad paham, saat ini PAN kecewa dengan proses penangkapan terduga terorisme seperti Siyono yang meninggal sebelum proses pengadilan.
"Kekecewaan Teguh (Teguh Juwarno) dan kawan-kawan terhadap Densus 88 sebaiknya ditumpahkan ke Densus 88 dan Polri sendiri. Jangan ditumpahkan ke lembaga lain seperti BIN.”
Sebelumnya, Fraksi PAN di DPR mengritik penangkapan buronan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono. Perlakuan terhadap Samadikun dianggap terlalu istimewa.
(mus)