Dua Wisatawan Tewas Terseret Pusaran Air Terjun di Malang
- Pixabay
VIVA.co.id – Dua pengunjung wisata Air Terjun Coban Tundo, Sumbermanjing Wetan, Malang ditemukan tewas tenggelam pada Kamis 21 April 2016. Diduga keduanya tewas setelah terseret arus air terjun pada Rabu 20 April 2016. Dua korban tewas menjadi korban ke empat yang tewas di lokasi yang sama sejak Januari 2016.
Korban bernama Mohammad Taufiq Bahtiar (23) beralamat di Dusun Kebonan RT 1 RW 5 Gumukmas, Jember, dan Muhammad Fafild Hasbullah (23), warga Desa Sumberdadi RT 3 RW 6 Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung. Keduanya diketahui masuk ke kawasan wisata air terjun pada Rabu, 20 April 2016 pada pukul 14:00.
Penjaga parkir lokasi wisata tersebut, David dan Riki menyebut motor Yamaha Vixion, P 3365 MT milik korban masih terparkir hingga sore hari. Mereka pun mencari dua pengunjung tersebut pada pukul 17:00 WIB dan menemukan dua tas, dua sepatu dan dua ponsel tergeletak di atas air terjun. Petugas parkir kemudian melapor pada kepolisian dan PMI setempat, diikuti dengan pencarian pada Kamis, 21 April 2016.
Yusak Krisnanto, anggota PMI Kabupaten Malang mengatakan relawan PMI Kabupaten Malang melakukan pencarian menggunakan kait buatan dari besi pada Kamis 21 April 2016. Sekitar pukul 09:15, korban pertama Mohammad Taufik Bahtiar ditemukan di ceruk tepat di bawah air terjun. Jasad korban tersangkut kait dan berada di dalam ceruk dengan kedalaman sekitar tujuh meter. Sementara air terjun berketinggian sekitar 20 meter.
“Relawan tak menyelam karena air yang keruh dan keterbatasan jarak pandang,” kata Yasin. Sekitar 30 menit berselang, korban kedua ditemukan di lokasi yang sama pula. Jasad keduanya ditemukan dalam kondisi kaku dan tak ada bekas luka atau memar di jasad korban.
Diduga keduanya tenggelam akibat tersedot pusaran air yang berada di bawah air terjun. Pada Rabu 20 April, debit air terjun disebut cukup besar akibat hujan lebat yang turun sejak sehari sebelumnya.
Aparat kepolisian setempat menduga dua korban tewas akibat kelalaian. Kapolsek Sumbermanjing Wetan AKP Timbul mengatakan keluarga korban menolak melakukan otopsi pada jenazah dan menerima kejadian itu sebagai musibah. “ Keluarga tak mau melakukan otopsi,” kata Kapolsek Timbul.
Tewasnya dua korban tersebut menambah daftar korban yang tewas di lokasi yang sama sepanjang tahun 2016 ini. Pada akhir Januari 2016, dua korban juga ditemukan tewas tenggelam dan tersangkut di ceruk yang sama. Petugas sendiri sudah memasang larangan kepada para pengunjung agar tidak mandi di air terjun tersebut.
(ren)